Tentara Philipina kembali terlibat pertempuran sengit selama enam jam dengan kelompok Moro Islamic Liberation Front (MILF) sebuah gerakan pembebasan Muslim Moro di Mindanao, Philipina Selatan. Laporan militer Philipina mengklaim, pasukan pemerintah berhasil membunuh 10 orang anggota MILF dalam baku tembak tersebut.
Selain itu, menurut juru bicara tentara Philipina Letnan Kolonel Romeo Brawner Jr, ada 15 orang anggota Moro yang cedera dalam pertempuran yang terjadi di dekat kota Wao, Mindanao. Sedangkan di pihak pasukan Philipina tidak ada korban.
"Kami belum memastikan berapa sebenarnya jumlah korban. Tapi berdasarkan hasil pantauan radio dan laporan intelejen, MILF kehilangan 10 orang anggotanya dan 15 orang lainnya cedera serius akibat serangan yang dilakukan pasukan Philipina dari darat dan udara," jelas Brawner pada para wartawan.
Sejak pekan lalu, militer Philipina memerintahkan operasi yang lebih luas terhadap kelompok MILF agar ratusan orang yang mengungsi bisa kembali ke rumah mereka masing-masing sebelum perayaan Natal. Tiga bulan belakangan ini, situasi Mindanao tegang akibat pertempuran antara pasukan Philipina dan MILF. Akibat pertempuran itu, sedikitnya 300 orang tewas dan lebih dari 650.000 penduduk mengungsi.
MILF dengan pasukannya yang berjumlah sekitar 11.000 orang melakukan perlawanan sengit terhadap serangan pasukan pemerintah. Kelompok itu sudah 40 tahun memperjuangan hak untuk menentukan nasib sendiri bagi warga Mindanao yang kaya akan sumber mineral dan menjadi basis warga Muslim Philipina. Sepanjang pertikaian selama 40 tahun, jumlah korban tewas mencapai 120.000 orang. (ln/alertnet.reuters)