Pasukan Suriah terlibat bentrok dengan pemberontak di ibukota, Damaskus, dan kota terbesar kedua Aleppo, ketika berusaha merebut kembali wilayah-wilayah yang sebelumnya direbut pemberontak.
Para warga dan aktivis oposisi di Aleppo mengatakan petempur pemberontak melancarkan serangan untuk merebut pusat kota.
Berita terkait
Mereka mengatakan pertempuran terjadi antara pemberontak dan pasukan pemerintah di pintu masuk Kota Tua yang tercatat sebagai salah satu situs warisan dunia.
“Pemberontak bergerak untuk berusaha membebaskan pusat kota setelah merebut perkampungan al-Sakhour, Masaken Hanano, Tariq al-Bab, al-Sheikh Najajr dan al-Ard al-Hamra di bagian timur dan Saladin di bagian barat,” kata aktivis oposisi Majed al-Nour di Aleppo seperti dikutip kantor berita Reuters.
Menurut organisasi Suriah yang berkantor di Inggris, The Observatory for Human Rights, sedikitnya 14 orang tewas dalam pertempuran hari Selasa, 24 Juli.
Organisasi itu mengatakan korban tewas adalah empat warga sipil dan seorang petempur pemberontak di Aleppo, empat warga sipil di Damaskus dan seorang petempur pemberontak di Deir Ezzor. Empat tentara pemerintah juga tewas di Provinsi Idlib.
The Observatory for Human Rights menambahkan pasukan keamanan mengeluarkan tembakan di penjara Aleppo tadi malam dan menggunakan gas air mata.
Laporan-laporan terbaru menyebutkan pasukan keamanan berhasil mengatasi pemberontakan di penjara Aleppo.
Para aktivis oposisi Suriah sebelumnya mengatakan terjadi pemberontakan di beberapa penjara di kota Aleppo dan Homs.
Mereka menyatakan telah berbicara dengan sejumlah korban selamat di penjara Aleppo. Menurut mereka, sebanyak 15 tahanan tewas.
Sementara itu, televisi pemerintah Suriah menayangkan gambar-gambar kerusakan di distrik bagian selatan Damaskus dan juga sejumlah mayat yang dikatakan sebagai jenazah para teroris bayaran yang tewas.
Televisi pemerintah melaporkan pasukan pemerintah menguasai kembali sebagian besar wilayah ibukota yang direbut pemberontak pekan lalu.(fq/bbc)