Benarkah Kelompok Jihad Ini Mengkafirkan Kaum Muslimin diluar Kelompoknya ?

stop isis2Oleh : Ibnu Nasrullah

… Katakanlah : “Tunjukkanlah bukti kebenaran kalian, jika kalian memang orang-orang yang benar.” (An Naml : 64)

Sebuah tulisan sebagai upaya berlaku adil dan bijak…

Salah satu tuduhan klasik  yang sering terlontar  atas IS adalah dengan menebar isu kepada kaum muslimin bahwa IS adalah penganut paham sekte khawarij dengan sifat  takfiri ekstrim yang mengkafirkan kaum muslimin diluar kelompoknya serta menghalalkan darah mereka.

Sungguh, Bisa jadi ini adalah tuduhan yang sangat keji. Dengan tuduhan ini, menjadikan  opini negatif dan rasa ketakutan kaum muslimin terhadap para Mujahidin Islamic State. Bahkan seringkali pihak penuduh menggunakan tuduhan ini tanpa tabayyun dan konfirmasi kepada pihak yang dituduhnya. Ini jelas perilaku dzalim dan aniaya terhadap pihak lain. Sangat jauh dari kemuliaan akhlak salaf. Bayangkan saja, seseorang bisa dengan seenaknya menuduh dan mentahdzir si A khawarij, sesat, ahlu bid’ah, menyimpang dan bermacam-macam tuduhan keji lainnya tanpa mau mendengarkan secara seksama penjelasan dari pihak yang dituduhnya itu. Sesungguhnya doa orang yang terdzalimi adalah salah satu doa yang sangat terbuka pintu untuk dikabulkan Allah S.W.T.

Sesungguhnya cara tahdzir (memblacklist orang/kelompok tertentu) yang dilakukan para penuduh itu serupa dengan tahdzir keji yang dilakukan para musyrikin Quraisy terhadap nabi Muhammad S.A.W. Jika kita membaca Tarikh nabi Muhammad S.A.W. Beliau berupaya berdakwah terhadap orang-orang yang melakukan haji/umrah dari berbagai penjuru jazirah Arab. Kaum musyrikin Quraisy membaca strategi tersebut, akhirnya mencoba memadamkan cahaya dakwah Islam dengan mempropagandakan kepada orang-orang yang mengunjungi baitullah tersebut untuk berhati-hati terhadap nabi Muhammad SAW dan jangan sekali-kali mendengar penjelasannya karena perkataannya mengandung sihir yang dapat memisahkan antara anak dengan Bapaknya, seseorang dengan keluarganya serta membuat perselisihan ditengah masyarakat. Beberapa orang termakan propaganda tahdzir tersebut sehingga hatinya tertutupi dari cahaya kebenaran.

Tersebutlah seorang pemimpin kabilah bernama Thufail bin Am’r Ad-dausi. Beliau berniat menemui nabi Muhammad SAW yang kabar tentang dirinya sudah sampai ke kalangan kabilahnya. Namun sebagaimana yang lain, ia juga termakan propaganda kaum Quraisy tersebut sampai-sampai ia menutup telinganya dengan kapas ketika akan bertemu Rasulullah SAW. Tetapi, akhirnya sesampainya didepan Rasulullah, Thufail Am’r bin Ad Dausi akhirnya dapat berpikir jernih dan bijak, ia akhirnya mau membuka telinga dan hatinya untuk mendengarkan penjelasan Rasulullah, ia mendengarkan lantunan ayat suci AlQur’an dan merasakan keindahan serta ketinggian maknanya. Sampai akhirnya Allah memasukkan cahaya Islam kedalam hatinya. Bayangkan saja jika Thufail mengikuti tahdzir kaum Quraisy tentu hatinya akan tertutup dari cahaya kebenaran Islam. Bersikaplah dengan bijak seperti Thufail yang dengannya Allah telah memasukkan cahaya kebenaran Islam kedalam hatinya.

Kembali ke persoalan tuduhan dari para penuduh itu, sesungguhnya jika kita ingin menilai suatu kelompok/organisasi seperti bagaimana visi dan misi mereka, bagaimana manhaj dan ideologinya maka hal yang paling diutamakan adalah mendengar langsung penjelasan dari pimpinan kelompok/organisasi tersebut karena itulah yang menjadi cerminan mereka. Bukan sekedar mendengar atau melihat perilaku dari anggotanya saja karena sangat tidak menutup kemungkinan anggota melakukan kesalahan teknis tidak sesuai dengan arahan pimpinannya sebagaimana yang dilakukan sahabat yang mulia Khalid bin Walid ketika membunuh seseorang yang seharusnya didakwahi/tidak dibunuh.

Tetapi tindakah Khalid itu tentu tidak mencerminkan tindakan atas nama kaum muslimin dibawah pimpinan Rasulullah karena itu murni kesalahan Khalid bin Walid yang waktu itu baru masuk Islam. Bahkan Rasulullah sendiri dalam kapasitasnya sebagai pemimpin kaum muslimin sangat menyesal atas apa yang dilakukan Khalid. Itu saja sekaliber seorang Khalid, apatah simpatisan IS yang notabene-nya adalah manusia biasa yang masih banyak belajar tentu sangat tidak menutup kemungkinan jika melakukan kekhilafan personal seperti yang dilakukan Khalid semisal akhlak buruk, mengkafirkan sembarangan dll. Tetapi kita harus jernih melihat bahwa  itu tidak selamanya mencerminkan suatu organisasi/gerakan dalam hal ini adalah IS sebagai sebuah Negara.

Adalah suatu kecerobohan jika kita masih seperti itu dalam menilai IS. Karena bagaimanapun IS hanya bisa direpresentasikan oleh penjelasan dan pidato petinggi-petingginya. Maka silahkan analisislah itu secara seksama. Lalu bagaimana pandangan IS terhadap kaum muslimin ? Apakah mereka mengkafirkan kaum muslimin yang berbeda pendapat dan menghalalkan darahnya ? Berikut saya kutipkan penjelasan dari para pemimpin Daulah Islam :

“Sungguh, manusia telah membuat tuduhan yang sangat dusta terhadap akidah kami, mereka mengatakan bahwa kami mengkafirkan secara umum kaum muslimin awam dan menghalalkan darah serta harta mereka. Dan kami (Dituduh) memaksa orang untuk memasuki Daulah kami dengan pedang”

“Kami tidak mengkafirkan kaum muslimin yang shalat menghadap kiblat kami (mekkah) dengan dosa seperti zina, minum Khamr dan mencuri selama tidak menghalalkannya dan perkataan kami tentang iman adalah pertengahan antara khawarij yang ghuluw (berlebihan) dan Murji’ah yang menyepelekan. Barangsiapa yang mengucapkan dua kalimat syahadat, menampakkan Islam kepada kami dan belum melakukan pembatal-pembatal keislaman, maka kami mempergaulinya sebagai seorang muslim, dan kami menyerahakan urusan batinnya kepada Allah SWT”
(Abu Umar AlBaghdadi, Pemimpin Daulah Islam Iraq dalam pidato yang berjudul “Inilah Akidah Kami”)

“Dan kami dituduh memanggil saudara kami (kaum muslimin) di Syam sebagai kafir, semoga Allah menjauhkan dari perbuatan itu, atau kami membiarkan darah mereka tertumpah, tidak demi Allah !”
(Abu Bakar Al Baghdadi, Khalifah Daulah Islam)

“Walaupun kami maju dan putus leher kami satu persatu, itu lebih baik bagi kami daripada menumpahkan darah muslim yang tidak halal”

“Bahwa perkataan yang menyatakan bahwa hukum asal manusia adalah kafir adalah bid’ah khawarij modern, dan sesungguhnya daulah berlepas diri dari perkataan ini.  Manhaj, keyakinan dan agama (Daulah Islam) bahwa umumnya ahlus sunnah di Iraq dan syam adalah muslimun, dan tidak kami kafirkan kecuali sudah tetap bagi kami kemurtadannya dengan adanya dalil syar’I yang pasti, dan barangsiapa diantara tentara daulah mengatakan bid’ah ini, maka kami ajari dan terangkan kepadanya, tapi jika ia belum kembali, maka kami tendang ia dari barisan kami dan kami berlepas diri darinya”

(Syaikh Abu Muhammad Al Adnaniy, juru bicara Daulah Islam)

Itu beberapa pernyataan para petinggi daulah Islam  yang kami kutip, sesungguhnya –sebagaimana dikatakan Jubir Daulah Islam—kami akan men-hujjah segala tuduhan tanpa bukti yang dialamatkan kepada Daulah Islam dan yang mempercepat tuduhan tersebut tersebar diantara manusia dihadapan Allah S.W.T

“Kemudian sesungguhnya kamu pada hari kiamat akan berbantah-bantahan di hadapan Tuhanmu.” (QS. Az Zumar : 31)

Terakhir, mari kaum muslimin, kita aminkan doa jubir Daulah Islam ini, semoga Allah menunjukkan kepada mereka dan kita kepada jalan kebenaran Islam yang sejati.

“Ya Allah jika Daulah ini adalah daulah khawarij maka hancurkanlah ia. Bunuhlah para komandannya dan jatuhkanlah panjinya dan tuntunlah tentaranya menuju kebenaran

Ya Allah jika ini adalah Daulah yang berhukum dengan Kitab-Mu dan sunnah nabi-Mu dan berjihad memerangi musuh-Mu, maka teguhkanlah ia, muliakanlah, tolonglah dan kokohkanlah ia di muka bumi dan jadikanlah ia khilafah di atas Manhaj Nubuwwah.

Maka katakanlah amiin wahai muslimin”

(Syaikh Abu Muhammad Al Adnani)