eramuslim.com – Kondisi terkini serangan Isarel ke Jalur Gaza pada Selasa, 10 Oktober 2023. Translater Siaran Televisi Aljazeerah Anam Nurdin dari Tvone menjelaskan tentang kondisi serangan dari siaran langsung televisi Al Jazeera.
Anam Nurdin menjelaskan tentang kondisi terkini di Jalur Gaza. Serangan masih terus berlangsung. Perbatasan-perbatasan antara Palestina di Jalur Gaza dengan Israel masih terus dipenuhi oleh tentara-tentara dari kedua pihak, terutama dari Israel. Ini juga berlaku di daerah Libanon.
Diberitakan sebelumnya bahwa Hizbullah berusaha membantu Hamas dari Jalur Gaza, memberikan tekanan militer ke Israel, dan meluncurkan roket-roket dari arah Libanon.
Juru Bicara Militer Israel mengatakan bahwa serangan-serangan dari Hizbullah terus dilakukan sampai hari ini. Serangan yang dilakukan cukup besar terjadi pada pagi ini atau sore tadi, di mana Hizbullah menyerang perkampungan di Utara dari arah Libanon.
“Pasukan Hizbullah juga berhasil menyerang perkampungan yang berbatasan langsung dengan Libanon,” kata Anam Nurdin.
Rudal mereka mencapai perkampungan-perkampungan Israel, menciptakan peperangan yang sangat kuat, terkuat sejak 40 tahun yang lalu antara pasukan Hizbullah Libanon dan tentara Israel di bagian utara.
Perang kedua belah pihak, baik Hamas dari Palestina maupun Hizbullah dari Libanon, sangat merepotkan Israel.
Serangan terus berlanjut dengan intensitas yang tinggi, sementara pesawat-pesawat Israel juga melakukan serangan balasan ke beberapa wilayah di Libanon.
Kabinet Israel mengumumkan bahwa negara mereka dalam kondisi perang, sebuah pengumuman yang belum pernah terjadi sejak 40 tahun yang lalu.
Kondisi semakin mencekam dengan kebakaran besar di perbatasan antara Libanon dan Israel di Utara.
Pertahanan Israel terlihat kecolongan, tidak mampu mengantisipasi serangan dari Hamas di Jalur Gaza dan Hizbullah di Libanon.
Kondisi semakin genting, dengan serangan dari kedua belah pihak, dan masyarakat Israel diperintahkan untuk ikut serta dalam mempertahankan negara mereka.
Saraya Al Quds juga ikut serta dalam serangan dari Jalur Gaza ke arah perkampungan di daerah Sedirut di Libanon.
“Serangan Isarel masih melakukan serangan ke wilayah Libanon,” kata Anam Nurdin.
Pasukan lain, Saraya Al Quds, juga bertanggung jawab atas serangan roket di perbatasan Libanon, bersama dengan Hizbullah.
Pemerintahan Israel memperingatkan bahwa hari ini merupakan kondisi perang, mengindikasikan bahwa serangan besar dapat terjadi dalam beberapa jam ke depan.
Wartawan Al Jazeera menjelaskan bahwa Hizbullah tampaknya memiliki rencana tersendiri dan koordinasi yang matang dengan faksi-faksi Palestina.
Operasi militer, yang disebut Operasi Badai Al-Aqsa, dilakukan bersamaan oleh Hamas di selatan dan utara Jalur Gaza, menciptakan kekacauan di perbatasan Israel-Palestina.
Pertempuran darat belum dimulai sepenuhnya, namun serangan udara dari Israel ke Jalur Gaza terus berlanjut.
Kondisi di perbatasan utara terlihat kacau, tanpa pertahanan Israel yang signifikan.
Pasukan Hamas dan Hizbullah berhasil mengendalikan wilayah tersebut, menciptakan keadaan yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak puluhan tahun yang lalu.
Dalam beberapa jam ke depan, kekhawatiran akan meningkat bahwa peperangan akan semakin memanas.
Pemerintah Israel menyatakan kondisi perang, dan situasi di perbatasan Libanon semakin tegang. (Sumber: suara)