eramuslim.com – Director General of Planning & Planning Centres, Antoni Morante mengungkapkan, setidaknya 150 siswa dari Kota Lloseta dan Ses Salines, Spanyol telah mendaftar untuk belajar Agama Islam. Sekolah umum di Lloseta (Es Puig), Ses Salines dan Colonia de Sant Jordi telah dipilih oleh Kementerian Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan untuk mengajar Agama Islam untuk pertama kalinya di Kepulauan Balearic, Spanyol.
Penasihat, Martí March dan Antoni Morante menjelaskan bahwa kriteria untuk memilih ketiga sekolah ini adalah tuntutan dan fakta bahwa mata pelajaran tersebut tidak mungkin dipelajari di Kotamadya tersebut.
“Di Inca, ada lebih banyak pusat bersubsidi daripada yang umum. Jika kita menerapkan Agama Islam di pusat umum di Inca, kemungkinan besar keluarga siswa Muslim dari pusat bersama akan ingin mendaftarkan diri di tempat mata pelajaran ini diajarkan. Kami akan menghadapi sekolah yang tidak seimbang dan kami ingin menghindarinya,” kata Antoni Morante dilansir dari laman Majorcadailybulletin pada Kamis (2/9).
“Memasukkan Agama Islam adalah bagian dari kesepakatan antara Negara dan Komisi Islam Spanyol dan peraturan berikutnya tahun 1996,” jelas Martí March.
Dia mengungkapkan, Murcia dan Kepulauan Balearic adalah satu-satunya komunitas yang tidak mematuhi, dan mereka dihadapkan pada tuntutan hukum. Melalui kesepakatan dengan Komisi Islam Balearik pada 2019, ditetapkan bahwa studi Islam akan dimasukkan pada 2020. Akan tetapi semuanya ditunda karena pandemi. Untuk itu mata pelajaran tersebut akan dimasukkan dalam kurikulum untuk tahun ajaran berikutnya.
“Kami setuju dengan Komisi Islam bahwa itu akan diajarkan di maksimal 10 sekolah umum dan dimulai dengan hanya tiga pusat belum memuaskan Komisi, tetapi kami telah memutuskan untuk melakukan ini sebagai uji coba,” kata March.
“Ada 145 guru Agama Katolik di sekolah umum Balearic dan dua untuk Agama Islam. Guru Agama Islam harus memenuhi persyaratan yang sama dengan guru lainnya, termasuk level Catalan. Guru Agama Katolik diusulkan oleh masing-masing uskup pulau dan guru Agama Islam akan diusulkan oleh Komisi Islam Balearik,” katanya.
Martí March menyerukan anggapan yang rasional dan tak mendalam untuk subjek ini. “Itu tidak boleh mengarah pada perpecahan sosial atau pendidikan. Ada siswa yang berhak mempelajari mata pelajaran Agama Islam dan kita wajib menaati peraturan yang ada. Ini seharusnya tidak menciptakan konflik yang tidak perlu, sekolah adalah ruang untuk hidup berdampingan,” kata dia.
Sementara pada 1992 telah dibuat kesepakatan dengan agama Islam, Yahudi dan Kristen dan pada 1996, dengan Agama Islam disetujui sebagai pilihan bagi siswa. [ihram]