Pertama Kalinya, Saudi Gelar Festival Film

Arab Saudi, untuk pertama kalinya akan menggelar festival film. Selama ini, meski gedung bioskop tidak diperkenankan di Saudi, para sineas Saudi tetap memproduksi film. Dan untuk festival film pertama ini, kota Dammam akan menjadi tuan rumahnya.

Festival itu akan berlangsung selama lima hari mulai tanggal 20 Mei mendatang, disponsori oleh Klub Sastra Dammam dan Masyarakat Seni dan Budaya Saudi. Penilaian akan dilakukan untuk tiga katagori film; film pendek, film dokumenter dan film cerita.

Ketua panitia penyelenggara festival film pertama Saudi, Ahmed al-Mulla mengungkapkan, saat ini sudah ada 60 film dokumenter dan 10 film cerita yang masuk ke meja panitia. "Festival film ini merupakan langkah awal untuk mengenalkan karya-karya sineas Saudi dan untuk mempromosikan perfilman sebagai sebuah bentuk kebudayaan, " kata al-Mulla.

Ia juga mengatakan bahwa festival ini akan dijadikan program tahunan dan akan melibatkan para kritisi film di Saudi. Dalam festival film ini, juga akan diputar film-film dari negara-negara kawasan Teluk dan negara-negara Arab lainnya. Film-film itu akan diputar di dua gedung, untuk memisahkan antara penonton laki-laki dan penonton perempuan.

Selama ini, karena tidak ada gedung bioskop di Saudi, pemutaran film biasanya dilakukan di klub-klub atau cafe. Sebuah film dokumenter Saudi berjudul "Cinema 500 km" yang diproduksi tahun 2007, menceritakan tentang seorang anak muda Saudi yang sampai harus melintasi perbatasan agar bisa nonton film di gedung bioskop untuk pertama kalinya.

Film dan bioskop masih menjadi kontroversi di Kerajaan Saudi, dikaitkan dengan ajaran Islam. Namun menurut Mamdouh Salem, sutradara dan kritikus film Saudi, ia tidak melihat adanya kontradiksi antara budaya konservatif masyarakat Saudi dengan perfilman.

"Film adalah salah satu alat penting untuk mewakili kebudayaan kita di dunia, " kata Salem.

Ia menilai festival film merupakan langkah awal yang baik untuk memberikan dukungan pada para aktor dan pembuat film Saudi yang selama ini tidak memiliki pijakan kuat di negerinya sendiri. (ln/iol)