Muslimin Denmark menyambut kesepakatan Pemerintah Denmark untuk membuat lokasi khusus untuk makam kaum Muslimin. Mereka menganggap bahwa keputusan pemerintah itu merupakan indikasi niat baik pemerintah untuk menumbuhkan jiwa toleransi dan sikap terbuka pemerintah terhadap kaum Muslimin.
Qasim Saed Ahmad, ketua Yayasan Pemakaman Islam Denmark mengatakan, “Kami rela dan senang. Ini bukti bahwa Islam dan kaum Muslimin adalah bagian tak terpisahkan dari masyarakat Denmark.” Beberapa tahun sebelum ini, Kementerian Urusan Gereja di Denmark juga telah sepakat dengan pemberian lahan 50 ribu meter persegi yang dibeli Yayasan Pemakaman Islam di selatan Copenhagen.
Menurut Ketua Pemakaman Islam, “Informasi positif itu merupakan indikasi toleransi dan keterbukaan pemerintah terhadap kaum Muslimin. Keputusan inimemungkinkan kaum Muslimin Denmark memakamkan keluarga mereka secara syariat Islam dan sesuai dengan undang-undang Denmark.
” Dalam waktu 3 sampai 4 bulan ke depan, Yayasan Pemakaman Islam akan segera membuat lokasi penguburan khusus kaum Muslimin di Denmark yang sudah mereka inginkan sejak tujuh tahun silam. Sebelum ini, kaum Muslimin menguburkan keluarga mereka di pemakaman umum di Denmark yang berjumlah lebih dari 10 pemakaman.
Terkait dengan penyebaran kartun Rasulullah saw, menurut Ahmad, memang berbeda dengan kesepakatan pembuatan makam untuk kaum Muslimin. Ia menganggap bahwa kebijakan itu mulai memunculkan imej yang berbeda dengan pemerintah Denmark terhadap Islam dan kaum Muslimin. Bulan Februari tahun ini, pemerintah Denmark memang telah menyampaikan keinginannya untuk menyambung jembatan komunikasi dan dialog untuk lebih memahami dunia Islam.
“Komunikasi dan dialog merupakan fase panjangyang harus dilakukan guna menjalin jembatan dengan dunia Islam, setelah tragedi gambar yang melecehkan Rasulullah saw,” kata Ahmad.
Ada sekitar 200 ribu Muslim di Denmark yang mewakili sekitar 3 persen dari total penduduk Denmak yang mayoritas adalah Kristen Protestan. (na-str/iol)