BBC untuk pertama kalinya akan menayangkan serial perjalanan hidup Nabi Muhammad Saw. Acara yang akan ditayangkan dalam tiga episode oleh BBC2 itu, akan dipandu oleh reporter Al-Jazeera Rageh Omaar.
Sesuai dengan tradisi Islam, BBC meyakinkan bahwa program yang akan disiarkan tidak akan memvisualisasikan sosok Nabi Muhammad Saw atau menampilkan rekonstruksi-rekonstruksi yang dibuat secara dramatis untuk menggambarkan kehidupan Nabi Muhammad Saw.
Serial bertajuk "The Life of Muhammad" akan mulai ditayangkan bulan Juli mendatang, menceritakan tentang perjalanan hidup Nabu Muhammad, antara lain peristiwa hijrahnya ke Madinah dan mendirikan negara Islam pertama di kota itu, sampai wafatnya beliau. Film dokumenter tersebut juga akan mengupas yang peninggalan-peninggalan Nabi Muhammad Saw dan pengaruh dari agama yang disebarkannya hingga sekarang.
Komisi editor untuk bidang agama dan etika di BBC, Aaqil Ahmed mengatakan, "Untuk sebagian orang di Inggris Raya, Nabi Muhammad cuma sekedar nama. Saya berharap serial ini bisa memberikan penjelasan tentang siapa beliau, bagaimana kehidupannya sehari-hari, apa pesan-pesan yang disampaikannya, dan bagaimana semua itu mempengaruhi kehidupan hingga saat ini."
Film dokumenter yang disutradarai Faris Kermani–sutradara Seven Wonders of the Muslim World yang ditayangkan Channel 4–pengambilan gambarnya dilakukan di sejumlah negara antara lain Arab Saudi, Yerusalem, Suriah, Turki, AS, Inggris dan Yordania. Film ini juga menyertakan komentar tentang Islam dari sejumlah akademisi dan pengamat internasional.
Rageh Omaar, yang terlibat dalam pembuatan serial tentang Nabi Muhammad Saw. mengatakan, hanya sedikit orang yang tahu secara detil kehidupan Rasulullah Saw.
"Saya harap, film serial ini memberikan pencerahan bagi banyak orang tentang masa-masa paling awal penyebaran Islam, memberikan kesan mendalam di hati pemirsa setelah menyaksikan kehidupan Rasulullah Saw dan warisan yang ditinggalkannya, yang masih hidup dan sangat penting hingga sekarang meski sudah berumur lebih dari 1.000 tahun lalu," ujar Omaar. (kw/Ind)