Perjuangan Perempuan Saudi Agar Dibolehkan Mengendarai Mobil Sendiri

Untuk menunjukkan penolakannya atas larangan menyetir mobil bagi kaum perempuan, seorang perempuan Arab Saudi mempublikasikan rekaman videonya sedang berkendaraan sendiri di situs YouTube.

Dia adalah Wajiha Huwaidar, aktivis perempuan yang paling vokal menyerukan agar larangan menyetir mobil bagi perempuan yang diberlakukan di Arab Saudi segera dicabut. Menurut Huwaidar, rekaman video itu dibuat ketika ia menyetir mobil sendiri di kawasan gurun pasir Provinsi Bagian Timur Saudi. Ia kemudian memposting video tersebut pada Sabtu (8/3) bersamaan dengan peringatan Hari Perempuan Internasional.

Di rekaman video itu, Huwaidar terlihat mengendarai mobilnya dengan santai. Beberapa kendaraan kadang melintas di sepanjang jalan yang sepi itu. "Kaum perempuan bisa menyetir sendiri di pinggiran kota. Tidak ada masalah dengan itu. Yang penting adalah, mengizinkan perempuan di kawasan-kawasan urban menyetir mobil sendiri, " ujar Huwaidar.

Kaum perempuan Saudi memang masih memperjuangan agar pemerintah Saudi mencabut larangan perempuan mengendarai mobil. Pada bulan September, lebih dari 1.100 kaum perempuan dan lelaki di Saudi menandatangani petisi yang meminta agar Raja Abdullah mencabut larangan yang kontroversial itu.

Dalam petisi itu ditegaskan bahwa Islam memberikan banyak keleluasaan bagi kaum perempuan, termasuk menyetir mobil sendiri. Petisi itu juga menyatakan bahwa kaum perempuan di daerah-daerah pedalaman dan di desa-desa di Saudi sudah menyetir mobil sendiri.

Pada tahun 1990, sekitar 47 kaum perempuan melakukan unjuk rasa di ibukota Saudi, Riyadh memprotes larangan tersebut. Dengan menggunakan 15 kendaraan mereka konvoi di jalan-jalan di kota Riyadh. Polisi kemudian menangkap dan menghukum mereka, serta memberi peringatan pada saudara laki-laki yang menjadi wali para pengunjukrasa itu.

Setelah peristiwa itu, tahun 1991, Mufti Saudi Syaikh Abdul Aziz bin Baz mengeluarkan fatwa yang isinya melarang perempuan mengendarai mobil. Namun perlawanan kaum perempuan Saudi atas larangan itu, masih berlangsung hingga sekarang. (ln/mol)