Peringatan Petraeus: Rencana Membakar Quran Itu Akan Membahayakan Amerika Di seluruh Dunia

Komandan perang AS di Afghanistan, Jendral David Petraeus, Senin (6/9) kemarin mengecam rencana gereja Florida yang akan membakar salinan Al-Quran pada tanggal 11 September. Menurut Petraeus, aksi ini "dapat menimbulkan masalah yang signifikan" bagi pasukan Amerika di luar negeri.

"Itu bisa membahayakan pasukan (Amerika) dan bisa membahayakan seluruh upaya di Afghanistan," ujar Petraeus.

The Dove World Outreach Center di Gainesville, Florida, memang berencana untuk memperingati serangan terhadap WTC pada 11 September 2001 dengan membakar salinan kitab suci umat Islam. Gereja ini menegaskan bahwa acara ini "bukan merupakan tindakan kasih ataupun kebencian," tetapi peringatan terhadap apa yang mereka sebut ancaman yang ditimbulkan oleh Islam.

Acara ini menuai kritik dari umat Islam di Amerika Serikat dan luar negeri. Di Indonesia misalnya, ribuan orang berkumpul di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, pada hari Minggu kemarin untuk memprotes rencana pembakaran Quran itu.

"Pembakaran itu tidak hanya merupakan penghinaan terhadap Al-Quran suci, tapi juga penghinaan terhadap Islam dan umat Islam di seluruh dunia," kata Muhammad Ismail, juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia.

Dan Petraeus memperkirakan bahwa dengan sekitar 120.000 AS dan pasukan NATO yang dipimpinnya masih berada di Afghanistan, hal itu akan menimbulkan masalah "bukan hanya di sini (di Afghanistan, tapi mana-mana di dunia ini dimana kita (Amerika) bersinggungan dengan masyarakat Islam." (sa/cnn)