Kepala departemen ilmu alam di King Fahd University of Petroleum and Minerals di Dhahran, Dr. Ali Al-Shukri menyatakan bahwa hari raya idul fitri jatuh pada tanggal 13 Oktober.
"Jumat, 12 Oktober tidak akan menjadi hari pertama bulan Syawal, tapi menjadi hari ke-30 Ramadhan, " ujarnya seperti dikutip al-Watan, surat kabar berbahasa Arab.
Menurut Dr. Al-Shukri, tidak mungkin melihat bulan sabit sebagai pertanda masuknya bulan Syawal pada hari Kamis petang. "Saya mengatakan hal ini berdasarkan perhitungan astronomi, dan permulaan dan akhir bulan-bulan Hijriah ditentukan setelah melakukan pengamatan bulan, " kata al-Sukhri.
Organisasi Emirates Astronomical Society di Abu Dhabi, juga berpendapat sama dengan Al-Shukri bahwa idul fitri di sebagian besar negara-negara Muslim akan jatuh pada hari Sabtu, tanggal 13 Oktober.
Muhammad Shaukat Awda-anggota organisasi yang juga menjabat sebagai Islamic Crescent’s Observation Project (ICOP)- seperti dikutip kantor berita resmi Uni Emirat Arab WAM mengatakan bahwa berdasarkan hitungan astronomi, tanggal 13 Oktober bertepatan dengan hari pertama bulan Syawal. ICOP beranggotakan sekitar 350 ilmuwan yang ahli dalam evaluasi dan pengamatan bulan.
Selama ini, jatuhnya hari raya besar Islam seperti hari raya Idul dan Idul Adha, termasuk Ramadhan kerap berbeda di beberapa tempat karena perbedaan pandangan para ulama dalam menentukan perhitungannya. Ada yang mendasarkan perhitungannya pada perhitungan astronomi dan ada yang mendasarkannya pada hasil pengamatan bulan. (ln/arabnews)