Empat anggota keluarga muslim London, Ontario, Kanada, tewas dalam serangan bermotivasi kebencian dan ditargetkan pada 6 Juni 2021. Pelaku yang bernama Nathaniel Veltman, 20 tahun, dengan sengaja menabrakkan mobilnya ke keluarga itu yang sedang jalan kaki. Kejaksaan Kanada mendakwa pelaku dengan pasal terorisme.
Perwakilan peserta nonmuslim, Barbara Legate, mengatakan penting untuk menunjukkan solidaritas dengan muslimah dan masyarakat lainnya di Kanada. Terlebih perempuan kerap menjadi target kekerasan.
Dia mengatakan acara ini terinspirasi dari kegiatan serupa yang terjadi di Christchurch Selandia Baru setelah serangan teror di sebuah masjid pada 2019. Ia menuturkan tidak ingin akibat teror itu sikap muslim Kanada terhadap jilbab berubah menjadi sekadar kostum. “Jilbab itu sangat penting bagi wanita yang memilih untuk memakainya. Kami ingin tampilan yang layak kami hadirkan bersama anda,” kata Legate.
Muslimah London lainnya, Safiya Shaikha, mengatakan setiap orang harus memiliki hak untuk memakai apa yang mereka inginkan. “Jilbab bagi saya bukan hanya penutup kepala, bagi saya ini adalah Islam saya, bukan hanya agama atau apa yang anda yakini secara spiritual, ini adalah cara hidup,” kata Shaikha. (*)