Perancis Buka Institut Islam Pertama untuk Lawan Islamophobia

Sebuah institut Islam pertama yang mendapat dukungan dari pemerintah Perancis akan dibuka di utara kota Lille pada bulan Oktober tahun ini. Institut itu didirikan untuk menghadapi meningkatnya Islamophobia dan untuk menjaga kualitas para imam dan da’i.

"Kebutuhan untuk memiliki institut semacam ini sangat mendesak untuk menghadapi Islamophobia," kata Dekan Institut tersebut, El-Beshari.

"Institut yang berafiliasi dengan Universitas Lille ini akan memperlihatkan Islam sebagai agama yang terbuka dan toleran," sambung El-Beshari yang juga menjabat sebagai kepala deputi French Council for Muslim Faith (CFCM).

Ia menambahkan, sekitar enam juta warga Muslim di Perancis sangat membutuhkan pendidikan semacam itu. Institut Islam itu sendiri dibiayai oleh pemerintah Perancis dan Qatar sedangkan fasilitasnya disediakan oleh pemerintah kota Lille.

Dengan demikian, kota Lille memiliki jenjang pendidikan Islam yang sudah cukup lengkap. Karena pada Juli 2003 lalu, pemerintah Perancis sudah memberi izin pendirian sekolah menengah Islam Ibnu Rush di kota Lille, yang menjadi sekolah menengah Muslim pertama di Perancis. Warga Muslim di kota itu sekitar 25 persen dari total penduduk kota Lille.

Lebih lanjut El-Beshari mengatakan, Institut Islam yang dipimpinnya akan menerima mahasiswa dari berbagai lapisan masyarakat, baik Muslim dan non Muslim yang tertarik untuk belajar budaya dan peradaban Islam.

Penasehat akademik Muhammad al-Mistri mengatakan, pelajaran -pelajaran utama yang akan diberikan adalah budaya dan peradaban Islam, sejarah dan prinsip-prinsip hukum Islam.

"Sejarah tentang sekularisme di Perancis dan hubungannya dengan agama-agama, juga akan diajarkan," kata al-Mistri.

Ia menambahkan, institut tersebut juga menawarkan kursus-kursus khusus untuk para iman dan da’i yang bekerja di penjara-penjara, rumah-rumah sakit dan dinas kemiliteran. "Semuanya sejalan dengan kampanye pemerintah untuk mendorong munculnya imam-imam dari dalam Perancis sendiri," tandas al-Mistri.

Keberadaan Institut Islam ini disambut positif oleh Daw Meskine, imam Masjid Clichy-Sous-Bois yang juga sekretaris jenderal Dewan Imam Perancis.

Institut Islam di Lille itu akan diberi nama Institut Islam Ibnu Sina, mengambil nama seorang ilmuwan besar Muslim dalam sejarah Islam. Ibnu Sina yang lahir pada tahun 980 di Uzbekistan adalah seorang dokter, filsuf dan ilmuwan yang mengarang sekitar 450 judul buku dari berbagai disiplin ilmu. Bukunya yang terkenal adalah The Book of Healing dan The Canon of Medicine. (ln/iol)