Benghazi Jatuh Ketangan Pasukan Gadhafi?

Presiden Muammar Gadhafi dan tentara yang setia kepadanya, sekarang terus melakukan serangan udara dan darat yang massive ke arah Timur, wilayah yang dikuasai oposisi. Pasukan yang loyal kepada Presiden Gadhafi itu berusaha mendekati kota Benghazi, dan terus melakukan serangan udara.

Jika tidak ada campur tangan internasional, kemungkinan besar Benghazi akan jatuh ke tangan pasukan Gadhafi. Karena pasukan Gadhafi mendapatkan dukungan pasukan udara, dan senjata berat, yang digunakan menghadapi oposisi dengan skala massive.Sementara itu, kemampuan oposisi sangat lemah persenjataannya. Inilah situasi yang terus memburuk yang dihadapi oleh pasukan oposisi. Jika Benghazi jatuh ke tangan pemerintah Gadhafi dikawatirkan akan terjadi seperti di Rwanda, yaitu pembantaian dan horor yang massal.

Sementara itu, Dewan Keamanan (DK) PBB belum berhasil mengambil keputusan untuk melakukan larangan terbang (no fly zone), karena beberapa anggota DK PBB, seperti Rusia dan Cina menolak usulan PBB untuk memberlakukan larangan terbang. Gadhafi terus memanfaatkan kegamangan anggota DK PBB yang belum mengambil keputusan larangan terbang, dan terus menggunakan angkatan udaranya untuk membombardir posisi kekuatan oposisi.

Tetapi, menurut kabar dari sejumlah negara Arab, menyatakan bahwa Perancis akan "berpartisipasi" dalam serangan udara terhadap posisi Gadhafi, ujar Menlu Alain Juppe, Rabu siang.

Sementara itu, Liga Arab mendukung sebuah zona larangan terbang-untuk membantu melindungi rakyat Libya dari serangan udara Gadhafi, khususnya terhadap oposisi.

Tanpa penerapan zona larangan terbang, nampaknya dapat diprediksi kota Benghazi akan menunggu waktu jatuh ke tangan kekuatan pasukan yang setia kepada Presiden Gadhafi.

Wakil Lebanon di PBB membagikan rancangan resolusi kepada anggota Dewan Keamanan PBB yang menyerukan pengenaan zona larangan terbang di Libya. Dewan dijadwalkan untuk mengambil masalah itu Rabu pagi.

Pemimpin oposisi Mohamad Ali, di Misrata, mendesak Cina dan Rusia untuk "mendukung resolusi" dan hendaknya kedua negara itu mengerti bahwa sesungguhnya dengan sikapnya itu, "mereka menghalangi upaya internasional untuk menempatkan Gadhafi sebagai penjahat perang."

Rekomendasi Liga Arab mendukung zona larangan terbang telah menekan negara-negara angngota DK PBB, yang masih enggan menyetujuinya. Tetapi deklarasi Liga Arab, juga menolak adanya intervensi militer asing, dan sangat membingungkan.

Menteri Pertahanan AS Rober Gate yang melakukan perjalanan perjalanan akhir pekan ke Bahrain, mengatakan hari Senin bahwa tantangan logistik menegakkan zona larangan terbang atas Libya bisa diatasi. "Jika kita diarahkan untuk memberlakukan zona larangan terbang, kita memiliki sumber daya untuk melakukannya," katanya.

"Pertanyaannya apakah hal itu yang bijak untuk dilakukan? Dan itulah diskusi yang sedang terjadi pada tingkat politik..", ujar Gate.