Fox News Samakan Pembantaian oleh Breivik dengan Kamp Pemuda Hitler

Sebuah perbandingan dari lokasi pembantaian Norwegia di Pulau Utoeya dengan kamp pemuda Hitler yang disampaikan oleh pembawa acara Fox News telah membuat marah warga negara Skandinavia.

"Ada penembakan di sebuah kamp politik, yang terdengar sedikit seperti, Anda tahu, kamp pemuda Hitler. Maksudku, sebuah kamp untuk anak-anak yang sebenarnya itu semua tentang politik? kata Glenn Beck di menit pertama di acara radionya pada Senin kemarin (25/7).

Torbjorn Eriksen, mantan sekretaris pers Perdana Menteri Norwegia Jens Stoltenberg, menggambarkan komentar tersebut sebagai "rendah" bagi seorang penyiar, yang telah sering dipaksa untuk meminta maaf atas pernyataan ofensifnya, Daily Telegraph melaporkan.

"Aktivis politik muda telah berkumpul di Utoeya selama lebih dari 60 tahun untuk mempelajari dan menjadi bagian dari demokrasi, yang sangat berlawanan dari apa yang dilakukan oleh kamp pemuda Hitler," kata Eriksen, menambahkan, "komentar Glenn Beck adalah bodoh, tidak benar dan sangat menyakitkan. "

Sebelum serangan teroris, Anders Behring Breivik, sering menyuarakan kebencian nya terhadap multikulturalisme dan Partai Buruh Norwegia yang memiliki sikap multiculturalist. Hal ini diduga telah menjadi faktor pendorong di balik keputusan Breivik untuk menyerang pertemuan sayap pemuda dari Partai Buruh di pulau Utoeya. Glenn Beck dan seluruh stafnya di Fox News sudah pasti tahu bahwa Nazi tidak menganut ide multiculturalists.

Pada 22 Juli, ledakan bom besar mengguncang markas pemerintah di Oslo, menewaskan delapan orang dan menyebabkan beberapa lainnya terluka.

Pada hari yang sama, pria bersenjata melepaskan tembakan ke arah anggota sayap pemuda Partai Buruh Norwegia di Pulau Utoeya, menewaskan 68 orang.

Ekstremis fundamentalis teroris Kristen Anders Behring Breivik mengklaim bertanggung jawab atas kedua serangan, yang menyebabkan total 76 orang tewas, tapi polisi Norwegia mengatakan masih belum jelas apakah dia punya jaringan dalam melakukan aksinya.

Ini adalah kekerasan terburuk di Norwegia sejak Perang Dunia II, dan warga negara Skandinavia masih sok akan peristiwa ini.

Breivik menyatakan dirinya anti-Islam. Ia sebelumnya mengatakan bahwa ia telah beberapa kali berdiskusi dengan anggota Liga Pertahanan Inggris, yang merupakan kelompok rasis dan anti-Muslim yang berbasis di Inggris. (fq/prtv)