Penyerang pada hari Minggu ini (22/7) meledakkan sebuah pipa gas di Sinai Mesir yang digunakan untuk mengekspor bahan bakar ke Israel dan Yordania, serangan yang ke 15 sejak tahun 2011 lalu, kantor berita resmi MENA melaporkan.
Saksi mata mengatakan kepada AFP mereka mendengar ledakan keras dan melihat api berkobar dari lokasi ledakan di dekat kota utara Sinai El-Arish.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan pada instalasi gas yang melintasi Semenanjung Sinai tersebut.
Militan Badui diyakini berada di balik serangkaian serangan pipa yang telah terjadi sejak pemberontakan rakyat menggulingkan presiden Hosni Mubarak pada Februari 2011.
Mesir telah dicengkeram oleh masalah keamanan sejak pemberontakan, dan semenanjung Sinai sangat sensitif karena adanya ketegangan bersenjata dengan masyarakat Badui.
Seorang pejabat di perusahaan yang mengelola pipa mengatakan ekspor gas ke Israel dan Yordania sempat terhenti sejak ledakan menghantam pipa pada bulan April lalu.
Warga di El-Arish, mengatakan pengiriman gas di mulai tiga hari lalu melalui pipa, yang memasok gas alam ke Israel sekitar 40 persen.
Mesir pada bulan April mengakhiri perjanjian untuk memasok gas ke Israel dengan alasan adanya sengketa bisnis.
Kairo membekukan pasokan gas ke Israel awal tahun ini untuk menegosiasikan harga yang baru.(fq/aby)