Penyakit misterius menyebabkan ratusan unta di Arab Saudi mati. Menurut kementerian pertanian negara itu, di Desa Dawasir-400 kilometer di selatan Riyadh- setidaknya sudah 232 unta yang mati dalam empat hari belakangan ini.
Seorang peternak unta Hamad al-Harthy mengatakan, mereka harus mengisolasi ternak-ternak yang mati ke dalam satu tempat, sampai ditemukan serum yang bisa mencegah penyebaran penyakit yang belum diketahui jenisnya itu.
Sementara itu pedagang unta Turki Abdulaziz berharap pemerintah segera mencari bantuan untuk mengatasi masalah ini. "Pemerintah perlu meminta bantuan dari luar negeri untuk menemukan jalan keluarnya, " kata Abdulaziz.
Sejumlah pejabat di kementerian pertanian Arab Saudi membantah dugaan bahwa unta-unta sudah terinfeksi penyakit. Mereka menduga kematian unta-unta itu disebabkan oleh makanan yang berasal dari gudang-gudang penyimpanan makanan milik otoritas setempat.
Raja Arab Saudi, Raja Abdullah berjanji akan memberikan kompensasi pada pemilik yang unta-untanya mati akibat penyakit misterius itu. Para pemilik unta mengatakan, jumlah unta yang mati, kemungkinan lebih banyak dari yang terdata sekarang.
Unta menjadi salah satu bisnis terbesar di wilayah gurun pasir di Arab Saudi. Jual beli unta biasanya dilakukan oleh suku Bedouin, dengan harga mencapai ribuan dollar per satu unta. Unta-unta di Arab Saudi selain diambil dagingnya, juga dimanfaatkan untuk balapan unta. (ln/alarby)