Pentagon Rekrut Sejumlah Analis Militer di Media Massa Sebagai Corong Bush

Surat kabar The New York Times membeberkan bukti bahwa pemerintahan Presiden George W. Bush sengaja memanfaatkan para analis militer yang bekerja untuk sejumlah jaringan televisi terkemuka di AS untuk mendukung propaganda perangnya.

Tentu saja para analis itu tidak secara terbuka mengatakan bahwa mereka berkolaborasi dengan Bush, tapi mengklaim diri mereka sebagai analis independen. "Hal itu merupakan kebijakan yang aktif dan saling bertautan, " kata mantan analis militer di NBC, Kenneth Allard pada The New York Times edisi Minggu (20/4).

Setelah memenangkan gugatan atas Pentagon, The New York Times membeberkan sekitar 8.000 email, transkrip, dan catatan-catatan yang berhasil mereka dapatkan, yang menjelaskan adanya sejumlah perjalanan dan pertemuan rahasia terkait masalah Irak dan kamp penjara Guantanamo. Data-data itu membuktikan bahwa pemerintahan Bush memanfaatkan para analis militer yang punya hubungan dengan para kontraktor penyedia layanan jasa militer untuk memberikan pembenaran atas kebijakan perangnya.

Para analis itu dilibatkan dalam ratusan kali pertemuan yang dilakukan oleh para pejabat militer dan diajak berkunjung ke Irak, diberi akses terhadap informasi-informasi intelejen yang bersifat rahasia serta menggelar pertemuan dengan pejabat-pejabat tinggi pemerintahan Bush.

"Sebagai balasannya, para analis itu menyuarakan kembali apa saja yang menjadi pembicaraan dengan pemerintah, bahkan ketika mereka merasa curiga bahwa informasi yang mereka terima adalah informasi palsu atau dilebih-lebihkan, " tulis The New York Times.

Harian itu juga mengungkapkan, Pentagon merekrut lebih dari 75 analis militer yang bekerja untuk Fox News, NBC dan CNN. Dari dokumen internal Pentagon diketahui bahwa markas besar angkatan bersenjata AS itu menyebut para analis yang direkrutnya sebagai "pasukan penyampai pesan" atau "para wali" yang bisa diandalkan untuk menyampaikan "pesan" pemerintah pada jutaan rakyat Amerika, lewat opini-opini yang terkesan dari pemikiran mereka sendiri.

Beberapa analis yang direkrut Pentagon adalah tokoh-tokoh yang cukup bepengaruh karena selalu dicari sebagai nara sumber dalam siaran radio atau karena tulisannya sering dimuat di media massa dan pernyataannya sering dikutip majalah, koran dan situs berita.

The New York Times juga mengungkap perjalanan sejumlah analis militer rekrutan Pentagon ke kamp penjara Guantanamo pada tahun 2004, ketika AS menuai kritik keras atas kasus-kasus pelecehan dan tindakan sewenang-wenang di kamp penjara itu. Begitu selesai melakukan perjalanan, para analis itu langsung tampil di medianya masing-masing dan mengatakan bahwa para tahanan di Guantanamo diperlakukan dengan manusiawi.

Salah seorang analis yang melakukan hal itu adalah, Donald W. Sheppherd seorang pensiunan jenderal angkatan udara AS. Pada CNN, Shepperd kala itu mengatakan, "Kesan yang Anda dapatkan dari media dan dari pernyataan beberapa orang yang belum pernah ke tempat ini, menurut saya adalah pernyataan palsu."

Masih menurut The New York Times, pemerintahan Bush juga memanfaatkan para analis militer untuk mendapatkan dukungan kembali, ketika perangnya di Irak makin tidak populer. (ln/iol)