Ahmadi, telah bekerja selama 14 tahun di Nutrition & Education International, sebuah LSM Amerika yang mendirikan pabrik kedelai dan mendistribusikan makanan kepada warga Afghanistan yang kekurangan gizi. Dia menjalani hari yang normal pada 29 Agustus, hari itu, menjemput rekan-rekannya dalam perjalanan untuk sarapan dan kantor LSM di lingkungan Karte Seh, Kabul.
Apa yang ditafsirkan militer AS sebagai serangkaian ‘gerakan mencurigakan’ sebenarnya adalah kegiatan biasa dalam kehidupan Ahmadi. Lima pria yang berada di dalam mobil bersama Ahmadi mengatakan hal itu kepada NYT.
Sedangkan ‘Paket Mencurigakan’ yang disebut AS ternyata hanyalah kontainer berisi air yang diangkut Ahmadi ke dalam mobil dari kantornya, karena lingkungannya mengalami kekurangan air.
Saat Ahmadi pulang, mobil dikerumuni anak-anak tetangga yang memang biasa menyambutnya.
Namun, tim penyerang pesawat tak berawak mengklaim bahwa mereka hanya melihat satu pria dewasa saat drone terarah. Drone MQ-9 Reaper kemudian menembakkan satu rudal Hellfire seberat 20 pon ke mobil Ahmadi.
Militer AS lalu mengklaim ledakan sekunder besar membuktikan mobil itu sebenarnya sebuah bom yang dimaksudkan untuk membunuh orang Amerika di bandara. Salah satu orang yang mengatakan demikian adalah Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley.
“Pada titik ini, kami berpikir bahwa prosedur telah diikuti dengan benar, dan itu adalah serangan yang benar,” kata Milley kepada wartawan pada 1 September lalu, setelah pengangkutan udara AS dari Kabul berakhir.
NYT, bagaimanapun, mengatakan reporternya menunjukkan foto dan video dari tempat kejadian kepada tiga ahli, yang semuanya setuju bahwa kerusakan itu konsisten dengan satu serangan Hellfire.
Hanya beberapa hari sebelum kematiannya, Ahmadi telah mengajukan permohonan visa khusus untuk beremigrasi ke AS bersama keluarganya. Malang, rencana Ahmadi untuk pergi ke AS harus berakhir setelah serangan drone menghancurkan tubuhnya. Ia terbunuh dalam serangan yang diklaim AS sebagai ‘penumpasan fasilitator ISIS-K’. Padahal Ahmadki bukan anggota ISIS-K!
Media lokal dan Taliban meluruskan berita itu bahwa serangan itu menewaskan warga sipil, bukan anggota ISIS-K.