Hamas protes keras terhadap aksi penangkapan yang dilakukan aparat keamanan di Tepi Barat, terhadap para mahasiswa yang merupakan kader Hamas. Aksi penangkapan terjadi pascabentrokan di Universitas Al-Khalil di Tepi Barat. Hamas juga menyayangkan banyak elemen Palestina yang menutup mata terhadap kezaliman yang terjadi, termasuk upaya menekan Hamas yang semakin sengit di Ghaza.
Universitas Al-Khalil kemarin menetapkan meliburkan kegiatan belajar mengajar selama tiga hari, setelah terjadi bentrokan antara polisi pengamanan pro Abbas di kampus tersebut dengan sejumlah mahasiswa pro Hamas. Beberapa orang ditangkap dalam insiden tersebut. Mereka mengalami pemukulan, hingga juga menimpa sejumlah wartawan yang sedang meliput peristiwa itu saat terjadi demonstrasi mahasiswa di depan gedung utama kampus Al-Khalil.
Hamas mengumumkan pula bahwa sayap keamaan Palestina pro Abbas, telah menangkap sedikitnya sepuluh orang mahasiswa dan kader Hamas, termasuk walikota Barqein yang dekat wilayahnya dengan Jenin. Hamas juga memprotes keras karena sejumlah polisi menembakkan senjata mengarah ke sebuah mobil pegawai pemda, ibu Aiman Kharubi. Juga pembakaran mobil ambulan milik rumah sakit Zakat di Tolkarem. Jubir Hamas Fauzi Barhum mengkritik banyak pihak di Palestina yang berdiam melihat aksi kezaliman yang terjadi di Tepi Barat. (na-str/iol)