Sebuah keputusan pemerintah Measir yang dianggap kontroversial yaitu seruan untuk menutup toko lebih awal telah menimbulkan perdebatan sengit mengenai apakah hal tersebut efisien untuk menghemat energi.
Namun Seorang pengkhotbah Islam memiliki perspektif yang sama yaitu mendukung seruan pemerintah itu.
“Keputusan yang benar dan bertepatan dengan hukum Syariah Islam, karena akan membuat orang tidur lebih awal dan karena itu mereka akan dapat bangun pagi-pagi untuk shalat subuh,” kata pengkhotbah Ahmad El-Mahalawy, yang dilarang memberikan khotbah di bawah kepemimpinan presiden Anwar Sadat dan Hosni Mubarak.
El-Mahalawy memberi khotbah Jumat mingguan di Masjid Al-Qaid Ibrahim, yang merupakan pusat aksi protes menentang Mubarak di Alexandria selama pemberontakan rakyat tahun lalu.
Ia hanya diizinkan untuk melanjutkan aktivitasnya berkhotbah setelah Mubarak digulingkan dari tahtanya. Dia sekarang menjadi pendukung setia presiden Muhammad Mursi, yang berasal dari Ikhwanul Muslimin.
Keputusan untuk menutup toko-toko pada pukul 12 malam dan restoran pukul 2 pagi menuai kritikan oleh banyak tokoh politik dan aktivis, yang berpendapat bahwa hal itu akan mempengaruhi pendapatan banyak orang yang bergantung pada kerja malam.
Lainnya juga mengatakan langkah pemerintah itu hanya akan mencabut ibukota Kairo sebagai salah satu fitur yang paling menonjol sebagai kota yang tidak pernah tidur.
Namun El-Mahalawy menegaskan, “Mereka yang keberatan dengan keputusan itu telah salah. Mereka menentang penerapan hukum Islam yang akan membantu membangun masyarakat dengan cara yang benar-benar Islam,” tambahnya.(fq/alahram)