Hamas menyatakan suka cita dan kebanggaannya terhadap rakyat Palestina yang telah memberi dukungan besar bagi terlaksananya pemilu legislatif yang bersih, meski tekanan telah terjadi dari berbagai pihak. “Rakyat Palestina telah menegaskan pada dunia kemampuan mereka untuk mengarahkan realitas untuk tetap berpegang di atas prinsip hak, ketetapan dan program negara mereka sendiri untuk memperjuangkan perubahan dan reformasi serta mendirikan sistem politik dengan sistem multi partai. Fakta demokratisasi yang terjadi di Palestina, ternyata berbeda dengan asumsi yang selama ini diserukan oleh Zionis Israel,” tandas Hamas.
Dalam keterangan itu pula, Hamas menegaskan kesiapannya untuk berpadu dengan berbagai arus kekuatan lain di Palestina, termasuk dengan gerakan Fatah yang menjadi pesaing Hamas terberat dalam pemilu. “Ini agar kita bisa melanjutkan upaya mewujudkan situasi yang kondusif hingga selesai penghitungan suara secara demokratis dan damai.” Hamas juga menyerukan agar seluruh komponen Palestina turut terlibat dalam upaya memelihara pemilu dengan tenang dan teratur.
Sementara itu, usai penutupan proses pemungutan suara, maka penghitungan suara pun telah dimulai. Hasil penghitungan suara sementara menunjukkan Hamas memperoleh keunggulan besar di kebanyakan lokasi pemilihan di Tepi Barat. Menurut koresponden Palestina Information Center (PIC) di Al-Khalil, calon Hamas Naef Rughub unggul atas calon Fatah Gibrel Rughub. Di sejumlah daerah lain, Hamas juga diberitakan unggul atas suara yang diperoleh Fatah. Di desa Der Ghasun, 1177 Hamas berbanding 879 Fath, Asy Syuyukh 805 Hamas dan 673 Fatah, Timur Tolkarem, 873 Hamas, 839 Fath., Utara Tolkarem 1109 Hamas dan 1031 Fatah. Dari seluruh hasil penghitungan sementara Pemilu di Tepi Barat, hanya ada satu daerah yang diungguli oleh Fatah, yakni Qaryat Feraun, 660 untuk Fath dan 440 untuk Hamas.
Meski demikian, pimpinan Fatah masih yakin akan kemenangan partainya atas Hamas hingga menguasai pemerintahan. Pimpinan Fatah, Muhammad Ashteh satu jam sebelum penutupan pemungutan suara menegaskan bahwa pihaknya pasti akan menang, meski tidak menampik pertambahan suara yang baik untuk Hamas. Sama dengan yang disampaikan Hamas, mereka pun meyakini akan unggul dalam pemilu kali ini. Syaikh Hamid Bitawi, tokoh Hamas, dalam perbincangannya dengan Al-Jazeera menyatakan pihaknya akan meraih suara hingga 50% yang berarti menjadi suara dominan hingga berhak membentuk pemerintahan. Sementara itu, menurut polling terakhir yang dilakukan menjelang pemilu menyebutkan bahwa Fatah unggul atas Hamas dengan perbandingan 46% Fatah berbanding 40% Hamas.
Hingga kini, Hamas telah mencatat sejumlah kasus penggelembungan suara di sejumlah tempat, utamanya di Nablus, Al-Khalil dan Al-Quds. Kasus yang disampaikan Hamas antara lain terkait dengan pemilih yang melakukan pemungutan suara dua kali. (na-str/iol/pic/aljzr)