Penggambaran Nabi Muhammad di dalam buku sekolah dasar mengundang badai kemarahan dari kaum muslimin India, di tengah seruan untuk melarang buku penghujatan tersebut.
“Islam melarang representasi yang menggambarkan Nabi Muhammad,” kata Md Burhanuddin, presiden Pangal Students Organization (PSO), kepada Daily News & Analysis pada hari Senin kemarin (25/6).
Sebuah buku yang ditujukan untuk anak TK di negara bagian utara-timur Manipur menggambarkan seorang pria berjanggut menggunakan sorban dan dikatakan sebagai Nabi yang sedang memegang benda seperti buku. Satu halaman dari buku ini juga menampilkan gambar Nabi bersama dengan lima dewa lainnya.
Meskipun tidak ditentukan oleh pemerintah Manipur, buku ini telah digunakan di sejumlah sekolah swasta.Setelah diterbitkan, protes akhirnya meledak di Manipur menuntut penarikan buku dan menghukum para penerbit dan penulisnya.
Aksi protes dipimpin oleh PSO serta unit Manipur dari Front Rakyat India (PFI), yang melakukan aksi pembakaran buku. PFI sendiri menuntut larangan langsung terhadap buku itu.
PSO mengatakan akan melarang semua buku terbitan Prime Publications (yang menerbitkan buku bermasalah itu) jika gagal untuk mengunjungi kantornya dan penerbit tidak meminta maaf kepada umat Islam.
“Mereka telah membuat kesalahan besar,” kata penasihat PSO, H Rahman. “Tapi mengadopsi cara-cara kekerasan melawan mereka akan bertentangan dengan Islam. Kami ingin mereka datang kepada kami dan meminta maaf.”
Para pemimpin Muslim di Manipur menekankan bahwa Islam melarang menggambarkan Nabi Muhammad dalam film ataupun gambar.
“Tidak ada yang dapat membuat gambar Nabi,” kata presiden PFI unit Manipur Mufti Arshad Hussain. “Ini melawan Islam.”
“Menurut Islam, tidak ada gambar atau foto Nabi. Bagaimana dia bisa digambarkan ketika tidak ada orang di dunia tahu bagaimana ia terlihat? Ini benar-benar melawan Islam.”(fq/oi)