Jumlah korban serangan bom di gedung kedutaan besar India di Kabul, Afghanistan bertambah menjadi 41 orang tewas dan 141 luka-luka. Para korban kebanyakan warga sipil Afghanistan yang sedang mengantri permohonan visa, sejumlah staff kedutaan, seorang atase militer dan seorang diplomat India.
Sejauh ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang oleh Juru Bicara Menteri Kesehatan Afghanistan, Abdullah Fahim disebut sebagai serangan bom terburuk di kota Kabul dalam beberapa bulan terakhir. Taliban yang selama ini dituding melakukan sejumlah serangan bom di Afghanistan, membantah sebagai pelaku serangan bom di depan Kedubes India hari Senin (7/7).
"Bukan kami pelakunya, " kata Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahed.
Direktur Institute of Peace and Conflict Studies, Mayor Jenderal Dipankar Banerjee pada Al-Jazeera juga menyatakan Taliban kemungkinan bukan pihak yang bertanggung jawab atas serangan bom itu.
"Serangan teroris ini dilakukan oleh mereka yang sudah sangat ahli… Tapi saya tidak sepenuhnya yakin bahwa Taliban yang harus disalahkan karena mayoritas korban adalah warga sipil Afghanistan, " kata Banerjee.
Ia melanjutkan, "India juga tidak mengirimkan pasukannya ke Afghanistan, meski ada sekitar 3.000 personil yang terlibat dalam proyek-proyek pembangunan di sini. Mungkin ini adalah perbuatan mereka yang tidak senang dengan hubungan baik antara India dan Afghanistan."
Pemerintah Afghanistan menyebut serangan mematikan hari Senin kemarin sebagai "dampak regional." Menurut Ahmad Rashid, penulis dan pakar tentang kelompok Taliban, pernyataan pemerintah Afghanistan itu secara implisit mengaitkan serangan bom yang terjadi di Pakistan sehari sebelumnya dengan serangan bom di depan Kedubes India di Kabul Senin kemarin.
"Seperti serangan-serangan yang pernah terjadi sebelumnya, Pakistan-lah yang dituding. Ini makin memperburuk situasi di Afghanistan, khususnya kedubes-kedubes asing, seperti India yang tidak mengirimkan pasukannya ke Afghanistan, sekarang menjadi target serangan, " papar Rashid.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri India Pranab Mukherjee dalam keterangannya di New Delhi memastikan bahwa seorang atase militernya Brigadir R. Mehta dan seorang diplomatnya bernama V. Venkat Rao menjadi salah satu korban tewas dalam serangan bom di depan kedutaanbesarnya di Kabul kemarin.
Korban tewas lainnya dari pihak kedubes India adalah dua petugas satuan pengamanan warga negara India dan seorang Afghanistan yang bekerja di kedutaan.
Mukherjee menegaskan, meski kedutaanbesarnya mendapat serangan teroris, India tetap akan memenuhi komitmennya terhadap pemerintah dan rakyat Afghanistan.
Menteri Luar Negeri Aghanistan Rangeen Dadfar Spanta datang ke lokasi kejadian beberapa saat setelah kejadian. Juru Bicaranya, Ahmad Baheen menyatakan, "Musuh-musuh Afghanistan dan India tidak bisa menghalangi persahabatan kedua negara dengan melakukan serangan seperti ini."
Negara India memainkan perang yang cukup signifikan dalam membantu Afghanistan melakukan upaya menjaga keamanan dan ketertiban di negeri itu, pasca tumbangnya Taliban. (ln/aljz)