Pengalaman Buka Puasa di Masjid Nabawi, Menu Beragam Harus Selesai Dimakan Maksimal 10 Menit

Pengalaman Buka Puasa di Masjid Nabawi, Menu Beragam Harus Selesai Dimakan Maksimal 10 Menit

Shalat tarawih perdana di tahun 2021 di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.[SPA]

eramuslim.com – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Ni’am Sholeh menceritakan pengalaman buka puasa  di Madinah, Arab Saudi. Tepatnya di Masjid Nabawi . Ternyata ada aturan ketat berbuka puasa di sana.

Pengalaman itu diceritakan saat berbuka puasa di 2 Ramadhan. Masjid Nabawi menyediakan berbagai jenis sajian berbuka untuk sekitar satu juta umat muslim yang harus menghabiskan makanan mereka dalam waktu 10 menit sebelum melaksanakan Sholat Maghrib.

“Seluruh jamaah makan dengan serentak. Kurang lebih 10 menit, makan harus selesai. Hari ini adzan maghrib jam 18.39 WAS, buka puasa dimulai, dan pesta harus usai 10 menit berikutnya, 18.49,” kata Asrorun Ni’am Sholeh.

Lalu, di sore hari jelang buka puasa, panitia Ifthar Shaim di Masjid Nabawi menyiapkan sajian buka puasa untuk kurang lebih satu juta Muslim, dalam waktu yang sangat singkat.

Dimulai setengah jam usai Shalat Ashar berjamaah, Tim Ifthar Shaim menjalankan tugasnya dengan sigap.

Di antaranya menggelar sufrah, plastik tempat alas makan yang dihampar di atas karpet masjid yang multi fungsi, untuk tempat makan, pelindung karpet dari noda sisa makanan.

Sekaligus tempat sampah bungkus dan sisa makanan.

Tim Ifthar Shaim ini ada yang berasal dari para relawan, dari mahasiswa, dan bahkan ada yang pelajar SMA dan SMP.

“Saya sempat berbincang sekilas dengan relawan yang awalnya saya kira mahasiswa, namun dari hasil diskusi diketahui kalau dia pelajar SMP di sebuah madrasah di Kota Madinah,” katanya.

Saat maghrib tiba dan muadzin mengumandangkan adzan maghrib, seluruh umat Islam yang hadir berbuka puasa bersama.

Menunya yang disediakan beragama mulai dari kurma sukari sebanyak tujuh butir, yoghurt segar (zabadi) plus dukkah madini (bumbu untuk dicampurkan ke zabadi), satu roti gandum dan sebotol zamzam. Beberapa orang juga membagikan teh dan kopi.

Usai berbuka puasa, dalam waktu sekejap, tim Ifthar Shaim kembali menjalankan tugas, dengan dibantu tim kebersihan masjid, mengangkat hidangan yang telah disantap, beserta plastik sufrah serta mengangkut ke plastik besar untuk dibuang.