Eramuslim.com – Dua anggota tentara Myanmar untuk pertama kalinya menceritakan peristiwa pembantaian kelompok minoritas Muslim di negara itu, Rohingya. Dengan nada monoton, keduanya mengakui terkait eksekusi, penguburan massal, pemusnahan desa dan pemerkosaan.
Pada bulan Agustus 2017, Batalyon Infanteri Ringan 353 dan 565 Myanmar melakukan “operasi pembersihan” di daerah-daerah di Kota Buthidaung dan Maungdaw.
“Tembak semua yang Anda lihat dan yang Anda dengar,” kata Myo Win Tun mengungkapkan perintah yang diterimanya pada bulan Agustus 2017 seperti dilansir dari New York Times, Rabu (9/9/2020).
Ia pun turut serta dalam pembantaian 30 Muslim Rohingya dan mengubur mereka di kuburan massal dekat menara sel dan pangkalan militer.
Dalam pengakuannya, Myo Win Tun mengatakan, ia menguburkan 8 wanita, 7 anak dan 15 pria dalam 1 kuburan.
Saat mereka mengobrak-abrik desa-desa di sekitar Taung Bazar, Myo Win Tun(33) ia tidak mengetahui persis berapa banyak Rohingya yang dia dan batalionnya bunuh. Apakah itu 60 atau 70, mungkin juga lebih.
“Kami tanpa pandang bulu menembak semua orang,” katanya dalam kesaksian di video tersebut.
“Kami menembak pria Muslim di dahi dan menendang mayatnya ke dalam lubang,” jelasnya.
Dia juga memperkosa seorang wanita.
Kemudian dengan suara datar, dia menggambarkan bagaimana komandannya telah menginstruksikan batalion itu untuk “memusnahkan” Rohingya.
“Saya terlibat dalam pembunuhan 30 pria, wanita, dan anak-anak Muslim tak berdosa yang dikuburkan di satu kuburan,” katanya, sambil menatap kamera dengan tenang.