Pengadilan Kota Cannington, Australia Larang Salat Jumat

Pengadilan Australia melarang pengurus Daawah Association of Western Australia yang berlokasi di kota Cannington Perth, menggelar acara salah Jumat berjamaah di tempat itu. Pengadilan menilai pengurus Pusat Dakwah sudah menyalahi penggunaan gedung dengan menjadikannya sebagai masjid.

Kasus ini sampai ke pengadilan setelah Pemerintah kota Cannington mengaku menerima banyak keluhan warga yang merasa tidak nyaman setiap hari Jumat tiba, karena banyak Muslim yang datang ke kota itu untuk melaksanan salat Jumat yang diselenggarakan di gedung Pusat Dakwah tersebut. Karena jumlah jamaah yang datang banyak, mereka tidak semuanya tertampung di dalam gedung dan meluber sampai ke tempat-tempat parkir sehingga dinilai mengganggu kepentingan publik.

Dalam putusannya, Pengadilan Administratif Negara Bagian Perth, Australia menyebutkan bahwa pelaksanaan salat Jumat di kota itu sudah melanggar zona yang sudah didisain untuk zona industri ringan dan bukan sebagai tempat untuk peribadahan publik.

Sejumlah pejabat kota Cannington mengklaim mendapatkan dokumen "Permohonan Bantuan Proyek Masjid" yang menjadi bukti bahwa Pusat Dakwah itu memang ingin membangun masjid di lokasi gedung tersebut, yang akan diberi nama Masjid As-Sunnah.

Pihak Pusat Dakwah menolak alasan yang dikemukakan pengadilan dan membantah bahwa gedung mereka sudah dialihfungsikan menjadi masjid. Gedung itu hanya digunakan seminggu sekali untuk tempat salat Jumat yang merupakan kewajiban bagi setiap Muslim. Pusat Dakwah mengkritik kebijakan pemerintah kota yang tidak sensitif dengan kebutuhan akan tempat salat yang memadai bagi komunitas Muslim di kota itu.

Menurut seorang pengurus bernama Rahman, Cannington membutuhkan sebuah masjid untuk mengakomodasi komunitas Muslim yang terus bertambah. Pihak Dakwah sudah pernah mengajukan permohonan ijin agar dibolehkan menampung 100 orang jamaah, tapi permohonan itu ditolak.

Tempat ibadah menjadi persoalan yang mendesak bagi komunitas Muslim di Negeri Kanguru itu. Sebelum persoalan Pusat Dakwah ini mencuat, para mahasiswa Muslim di sejumlah kampus di Australia pernah menggelar protes agar pihak kampus menyediakan ruangan untuk tempat salat mahasiswa, sehingga mereka tidak perlu salat di luar. Tapi tuntutan para mahasiswa itu pun tidak digubris. (ln/aby)