Sebuah pengadilan Brazil pada Selasa kemarin (25/9) memutuskan melarang film anti-Islam yang menelurkan protes kekerasan di seluruh dunia Islam dan memberi waktu kepada YouTube 10 hari untuk menarik trailer film dari situsnya.
Keputusan oleh pengadilan negeri di Sao Paulo, rumah bagi kebanyakan masyarakat imigran Timur Tengah, terjadi beberapa jam setelah Presiden Brazil Dilma Rousseff mengecam “Islamofobia” yang terjadi di negara-negara Barat dalam pidatonya di PBB.
Gugatan terhadap film kontroversial Innocence of Muslims dibawa oleh sebuah kelompok Muslim Brazil, National Islamic Union, terhadap pemilik YouTube, Google Inc yang mereka anggap melakukan pelanggaran hak konstitusional untuk kebebasan berekspresi.
Dalam keputusannya, Hakim Gilson Delgado Miranda mengatakan kasus ini terkait kebebasan berekspresi dan kebutuhan untuk melindungi hak individu atau kelompok masyarakat dari tindakan yang mungkin menghasut yang menyebabkan diskriminasi agama.
Miranda menyimpulkan bahwa pelarangan sesuatu yang ilegal seharusnya tidak “menyinggung” kebebasan berpikir dan berekspresi, sesuai dengan putusan yang diposting online oleh surat kabar Estado de S. Paulo.
Tindakan pengadilan Brazil terhadap Google pada hari Selasa kemarin bukan yang pertama. Sebelumnya, pengadilan Brazil memerintahkan penangkapan eksekutif senior Google di Brazil setelah perusahaan yang dipimpinnya gagal untuk menghapus video YouTube yang menyerang kandidat walikota setempat.(fq/reu)