Pengadilan Australia Izinkan Warga Muslim Bangun Masjid di Cairns

Impian warga Muslim di kota Cairns untuk memiliki masjid akan segera terwujud, setelah delapan tahun memperjuangkannya bahkan sampai ke pengadilan.

Surat kabar The Australian edisi Jumat (27/6) melaporkan, pengadilan Australia akhirnya mengabulkan permintaan warga Muslim di kota Cairns untuk membangun masjid. Permohonan membangun masjid itu sudah diajukan ke Dewan Kota Cairns sejak tahun 2000 lalu. Persetujuan awal dari Dewan Kota memicu protes warga lokal yang mengklaim keberadaan masjid akan membuat kota Cairns sebagai "sarang" terorisme.

Ketika Dewan Kota memberikan keputusan final pada bulan Mei 2007 bahwa warga Muslim boleh membangun masjid, warga lokal membawa kasus ini ke Pengadilan Tata Kota dan Lingkungan. Kali ini alasan yang mereka ajukan, bahwa disain bangunan masjid tidak sesuai dengan karakter perencanaan kota dan akan menimbulkan kemacetan lalu lintas.

Pengadilan menolak alasan itu dan meminta warga untuk tidak melakukan penolakan berdasarkan keyakinan agama. Pengadilan mengarakan, besar masjid tidak lebih besar dari gedung-gedung lainnya yang dibangun di kota ini dan tingginya juga hampir sama dengan gedung tertinggi yang ada di kota Cairns

"Ini adalah masalah kepentingan publik. Mereka yang memilih keyakinan tertentu, sama seperti mereka yang memilih keyakinan berbeda, punya akses untuk mendapatkan tempat yang nyaman dan aman sebagai tempat ibadah dan tempat berkumpul, " kata Hakim Keith Dodds.

Saat ini ada sekitar 200 warga Muslim di Cairns. Mereka memuji keputusan pengadilan. Abdul Aziz Muhammad pemuka Muslim yang juga juru bicara pimpinan proyek pembangunan masjid yang dipekirakan menelan biaya 250 ribu sampai 400 ribu dollar Australia itu mengungkapkan rasa senangnya apalagi hakim tidak memberikan syarat khusus pada warga Muslim.

Muhammad menilai orang-orang yang menentang pembangunan masjid di kota Cairns, telah dihasut oleh orang-orang yang mengidap Islamofobia. Menurutnya, warga Muslim sudah tinggal di kota Cairns sejak lebih dari 100 tahun yang lalu. "Saya sendiri sudah tinggal di sini selama 76 tahun. Saya dilahirkan dan dibesarkan di sini, " tukas Muhammad. (ln/iol)