Tuntutan secara resmi telah diajukan oleh pengacara Muslim di Afrika Selatan untuk penangkapan Presiden AS Barack Obama atas tuduhan membunuh warga sipil dalam serangan pesawat tak berawak di negara-negara Muslim.
“Pengaduan meminta penangkapan Obama ketika ia memasuki Afrika Selatan atau membatalkan kehadirannya di sidang dengan cara halal lainnya,” kata Yousha Tayob, juru bicara Asosiasi Pengacara Muslim
“Dalam hal ICC [Pengadilan Pidana Internasional] , kekebalan diplomatik bukanlah penghalang dan Kepala Negara manapun tidak kebal dari penuntutan atas kejahatan tersebut.”
Organisasi Muslim tersebut telah menggugat Otoritas Jaksa Nasional untuk penangkapan Obama selama kunjungannya yang dijadwalkan ke Afrika Selatan pada 29 Juni 2013.
Gugatan menuntut mengadili Obama untuk kejahatan perangnya , kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida atas pembunuhan ratusan warga sipil dalam serangan pesawat tak berawak – Drone di beberapa negara Muslim.
Para pengacara Muslim tersebut menuduh pemerintahan Obama bertanggung jawab atas serangan drone yang menewaskan warga sipil tak berdosa di Yaman, Pakistan dan Afghanistan.
Sebuah dokumen 600-an halaman telah disampaikan oleh asosiasi pengacara dan meminta dilakukan penyelidikan keterlibatan Obama di Timur Tengah.
Washington telah meluncurkan serangan pesawat tak berawak di beberapa negara untuk berburu tersangka terorisme.
Sebuah laporan terbaru oleh para peneliti dari New York University School of Law and Stanford University Law School menemukan bahwa dalam empat tahun, Obama menginstruksikan serangan pesawat tak berawak lima kali lipat lebih banyak dari dari mantan presiden George W Bush.
Laporan tersebut memperkirakan drone telah menewaskan antara 474 hingga 881 warga sipil, termasuk 176 anak-anak.
Lebih dari 3.000 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, telah tewas dalam 300-an serangan pesawat Drone sejak tahun 2004.
Menurut American Foundation Baru, dan Human Rights Watch, hampir 50 persen dari target serangan drone , adalah pihak warga yang tak berdosa. (OI.net/Dz)
