Penerimaan Eropa terhadap Islam dan Muslim, Masih Harus Dibuktikan

Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso mengklaim bahwa Islam dan Muslim sudah menjadi bagian dari masyarakat Eropa, meski faktanya banyak kebijakan negara-negara Eropa yang mengesampingkan umat Islam.

Barroso dihadapan sejumlah tokoh agama Eropa mengungkapkan, biar bagaimanapun keberadaan Muslim di Eropa telah memberikan kontribusi bagi perkembangan masyarakat Eropa.

"Orang selayaknya tidak melihat Islam sebagai sesuatu diluar Eropa. Kita sudah melihat pentingnya kehadiran Islam dan Muslim di tengah masyarakat, " kata Barroso dalam forum pertemuan antar-agama di Brussels, Selasa (6/5).

Ia juga menyatakan, dialog antar umat beragama telah membuktikan bahwa pernyataan-pernyataan yang menyebutkan akan adanya benturan peradaban, adalah pernyataan yang salah.

Bagi warga Muslim Eropa, pernyataan Barroso masih perlu dibuktikan mengingat masih banyak negara-negara Eropa yang menerapkan kebijakan diskriminatif terhadap umat Islam dan ada sebagian masyarakat Eropa yang menolak kehadiran Muslim di tengah-tengah mereka. Sebut saja Perancis dan sejumlah negara Eropa yang melarang Muslimah berjilbab di sekolah-sekolah dan tempat umum, atau penolakan sebagian masyarakat Eropa atas rencana pembangunan masjid.

Pernyataan kritis itu dilontarkan oleh salah seorang peserta forum, Mufti Besar Boznia-Herzegovina Mustafa yang mendesak Uni Eropa agar tidak cuma bisa bicara, tapi membuktikannya dengan tindakan yang nyata. Dalam hal ini, Mustafa mengambil contoh kasus negara Turki.

"Jika mengikuti logika ini, Eropa harus membuktikan bahwa Islam adalah bagian dari Eropa, dengan tidak mengulur-ulur waktu untuk menerima Turki sebagai anggota Uni Eropa, " tukas Mustafa.

Pernyataan Mustafa memang beralasan, karena Eropa terkesan enggan menerima permohonan negeri Muslim Turki untuk menjadi anggota Uni Eropa, dengan berbagai alasan. Padahal Turki yang juga seperti negara-negara Eropa lainnya menganut sekularisme dan telah mengajukan permohonan itu sejak tahun 2005. Sejumlah negara Uni Eropa keberatan menerima Turki, dengan alasan Eropa adalah kumpulan negara-negara yang memiliki akar kekristenan yang kuat sedangkan Turki negara yang memiliki akar Islam.

Islam mengalami perkembangan yang pesat di Eropa seiring dengan terus bertambahnya jumlah Muslim yang tersebar di seluruh benua Eropa. Di Eropa Barat, dipekirakan ada 15-20 juta Muslim atau lima persen dari total populasi wilayah itu. Sementara untuk seluruh Eropa, jumlah warga Muslim diperhitungkan akan meningkat dua kali lipat sampai tahun 2025, atau bahkan sebelum tahun itu.(ln/iol)