Presiden Prancis Francois Hollande terkejut dengan serangan yang terjadi di kantor majalah Charlie Hebdo.
Ia mengaitkan insiden ini dengan serangan teroris, secara tidak langsung ia melempar tuduhan kepada Islamic State, karena beberapa pekan sebelumnya majalah ini membuat karikatur yang sangat menghina khalifah Abu Bakar Al baghdadi. Bukan itu saja, pada tahun 2011 majalah ini juga lakukan penghinaan terhadap Nabi SAW.
Hal itu diungkapkan Hollande saat mengunjungi tempat kejadian perkara (TKP). Menurut laporan terbaru, penembakan di kantor tersebut menewaskan 11 orang.
“Kami berada dalam masa yang sulit. Sejumlah teroris melakukan serangan telah terhambat dalam beberapa pekan sebelumnya,” kata Presiden Hollande kepada wartawan.
“Kami berada dalam ancaman karena kami merupakan negara yang bebas. Kami menentang para teroris dan kami akan menghukum mereka,” sambungnya.
Sampai saat ini pihak Kepolisian Paris masih mencari pelaku penembakan tersebut. Presiden Hollande berjanji akan menghukum mereka.
“Sebelas orang tewas. Kami akan mencari tahu siapa yang bertanggung jawab,” tambah dia, seperti diberitakan ITV, Rabu (7/1/2015). (okz/kh)