Alat yang dirakit oleh peretas itu bersembunyi di papan ketik khusus yang digunakan oleh warga Uighur dan menyamar sebagai aplikasi yang biasa digunakan di situs web pihak ketiga. Beberapa dari malware itu dapat menyalakan mikrofon ponsel, merekam panggilan atau mengekspor foto, lokasi telepon, dan percakapan pada aplikasi obrolan.
Sementara yang lainnya tertanam dalam aplikasi berita berbahasa Uighur, kiat kecantikan bertarget Uighur, teks keagamaan seperti Al-Quran dan rincian penangkapan ulama Muslim terbaru.
Satu dekade yang lalu, para peretas Tentara Pembebasan Rakyat terkenal bukan karena kecanggihan mereka, tetapi juga karena volume serangan mereka.
Tetapi di bawah ancaman sanksi Amerika, Presiden Xi Jinping membuat perjanjian dengan Presiden Barack Obama pada 2015 untuk menghentikan peretasan yang menjadikan Amerika sebagai target untuk keuntungan komersial.
Musim gugur yang lalu, para peneliti swasta menyatakan, bahwa selama periode yang sama, China telah mengubah alat peretas yang paling canggih untuk mengawasi rakyatnya sendiri. (Rmol)