Para pendukung Hizbullah menyambut kunjungan Sekjen PBB Kofi Annan ke Beirut, Libanon, Senin (29/8) dengan aksi unjuk rasa. Mereka mengecam badan dunia, PBB yang dipimpin Annan, sudah berpihak pada Israel dan AS selama perang berlangsung.
"Dia datang setelah perang, setelah penghancuran. Mengapa dia di sini sekarang?," ujar Ashraf Koukha, salah seorang pendukung Hizbullah.
Kerumuman pendukung Hizbullah mengepung konvoi kendaraan yang membawa Annan meninjau wilayah Libanon Selatan. Mereka memaksa Annan dan rombongannya untuk segera meninggalkan tempat sambil meneriakkan slogan-slogan pro Hizbullah dan meneriaki Annan dengan kata-kata ‘Kofi Annan adalah agen Amerika’.
Para pendukung Hizbullah itu juga mengusung sebuah poster Menlu AS, Condoleeza Rice yang digambar seperti vampir dengan gigi taring penuh darah.
Abdul Satir Salim, mahasiswa psikologi di Universitas Libanon yang ikut berunjuk rasa mengatakan bahwa Annan sudah bersikap bias terhadap Israel dan AS. "Tidak ada keadilan," tegasnya.
Dalam kunjungannya ke Beirut, Annan meminta Israel untuk menghentikan blokade laut dan udaranya dan pada Hizbullah Annan meminta agar dua serdadu Israel yang ditawan pada 12 Juli lalu dibebaskan melalui Komite Palang Merah Internasional atau pemerintah Libanon.
"Kami sedang mengupayakan agar pengepungan yang berlarut-larut dihentikan. Saya sudah membicarakannya dengan pihak Israel kemarin. Saya harap akan ada kemajuan dalam waktu yang tidak lama lagi, " kata Annan.
Ia juga mengatakan, resolusi PBB menyerukan adanya ‘perlucutan dan larangan terhadap semua kelompok milisi’ di Libanon.
Sekjen PBB Kofi Annan melakukan kunjungan 11 hari ke Timur Tengah, untuk mencari dukungan atas permintaan Israel agar pasukan penjaga perdamaian PBB yang akan dikirim juga di tempatkan di perbatasan Suriah, guna mencegah masuknya senjata-senjata dari Suriah dan Iran ke pejuang Hizbullah.
Dalam kunjungannya ke Beirut, Annan bertemu dengan anggota kabinet dari Hizbullah, namun tidak disebutkan apa yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut. (ln/aljz)