Penyerang tidak dikenal melemparkan sebuah bom rakitan di kedutaan Tunisia di Libya pada hari Selasa kemarin (26/6), seorang koresponden Al Arabiya di Tripoli melaporkan, menyebabkan beberapa kerusakan namun tidak ada korban, para pejabat dan saksi mata menyatakan.
Serangan itu menyusul keputusan pemerintah Tunisia untuk mengekstradisi al-Baghdadi al-Mahmoudi, mantan perdana menteri Libya, ke Libya, menurut pejabat kementerian keamanan dalam negeri.
Para pejabat mengatakan para penyerang adalah pendukung diktator Libya Muammar Gaddafi, yang digulingkan dan dibunuh tahun lalu oleh pasukan pemberontak yang memprotes rezimnya.
Mahmoudi menjabat sebagai perdana menteri Gaddafi dari 2006 sampai ia melarikan diri ke Tunisia pada saat pejuang pemberontak merebut ibukota Tripoli, pada bulan Agustus 2011.
Tetapi kabar ekstradisi Mahmoudi, hari Minggu lalu disambut dengan kemarahan dari Presiden Tunisia Moncef Marzouki yang tidak menyukai kenyataan bahwa Perdana Menteri Hamadi Jebali memerintahkan pemindahan Mahmoudi ke Libya tanpa persetujuannya.
Marzouki selalu menentang ekstradisi, dengan alasan bahwa rezim baru Libya tidak menawarkan jaminan yang mencukupi terkait pengadilan yang adil.
Tapi ketika Jebali menyetujui langkah itu hari Minggu lalu, Presiden Tunisia sedang berada di wilayah selatan Tunisia untuk upacara resmi.
Di Tunisia, Selasa kemarin, partai-partai oposisi melancarkan pemogokan di parlemen untuk memprotes keputusan pemerintah yang mengekstradisi Mahmoudi.(fq/aby)