Kelompok pendukung dan penentang Presiden Mesir Muhammad Mursi bentrok di Lapangan Tahrir, Kairo, yang merupakan kekerasan terburuk sejak Presiden Mursi menjabat.
Sedikitnya 10 orang mengalami luka-luka dalam bentrokan, Jumat kemarin 12 Oktober.
Para pendukung Presiden Mursi, sebagian besar dari organisasi Ikhwanul Muslimin, mengadakan unjuk rasa untuk menentang pembebasan sejumlah mantan pejabat di era pemerintahan Presiden Husni Mubarak.
Mereka juga mendesak agar Jaksa Agung Abdel Meguid Mahmud segera melepaskan jabatan.
Sementara itu kelompok lain, koalisi kelompok-kelompok liberal dan sekuler, juga menggelar unjuk rasa untuk memprotes dominasi kelompok Islam di sebuah badan yang merancang konstitusi baru dan untuk memprotes kinerja Presiden Muhammad Mursi sejauh ini.
Menurut beberapa saksi mata, pendukung Ikhwanul Muslimin merusak podium yang digunakan oleh kelompok anti-Mursi.
Bentrokan dilaporkan terjadi di beberapa sudut ibukota Kairo.
Presiden Mursi memecat Jaksa Agung Abdel Meguid Mahmud pada Kamis (11/10) tetapi sampai hari Jumat ini jaksa agung menegaskan dia tidak akan mundur.
Berdasarkan undang-undang, kata Mahmud, lembaga yudisial tidak bisa dipecat oleh eksekutif.
Para penentang Presiden Mursi kini meliputi beberapa hakim berpengaruh yang dibuat marah oleh presiden karena dia berusaha memecat jaksa agung setelah pembebasan 24 mantan pejabat era Husni Mubarak.(fq/bbc)