Situs saluran berita TV satelit Al Jazeera yang berbasis di Qatar diretas pada Selasa kemarin (4/9) oleh loyalis pemerintah Suriah untuk apa yang mereka katakan saluran televisi Al jazeera mendukung kelompok teroris bersenjata dan menyebarkan kebohongan serta membuat berita palsu.
Sebuah bendera Suriah dan pernyataan mengecam Al Jazeera diposting di situs Arab tersebut dalam menanggapi liputan dari pemberontakan melawan Presiden Bashar Assad yang dimulai pada bulan Maret tahun lalu.
Al Jazeera sendiri memimpin dalam meliput pemberontakan di seluruh dunia Arab, dan Qatar, secara terbuka mendukung gerakan perlawanan yang didominasi oleh pemberontak Sunni di Suriah melawan pemerintah Alawit pimpinan Assad.
Aktivis oposisi Suriah di Twitter menyalahkan aksi serangan cyber itu kepada loyalis Assad.
Serangan cyber, yang diklaim dilakukan oleh kelompok yang menyebut dirinya “al-Rashedon”, adalah yang terbaru dalam gelombang serangan cyber terhadap lembaga berita dan perusahaan energi yang anti terhadap pemerintahan Assad.
Bulan lalu, RasGas Qatar, pengekspor gas cair kedua terbesar di dunia, menemukan virus di jaringan komputer kantor mereka, hanya dua minggu setelah produsen minyak terbesar dunia, Saudi Aramco, di Arab Saudi tetangga mengalami serangan cyber.
Meskipun identitas para hacker tidak diketahui, ada konflik intensif di dunia maya antara pendukung dan penentang Assad.(fq/reu)
