Pendeta Oliver White dari Grace Community United Church of Christ di St Paul, Minnesota AS, terpaksa harus kehilangan dua pertiga jemaatnya. Eksodus massal jemaat gerejanya bermula di tahun 2005 ketika ia memilih mendukung pernikahan gay di tingkat nasional pertemuan majelis gereja Kristus. Setelah dukungannya untuk pernikahan sejenis, mayoritas 320-anggota jemaatnya terperangah dengan keputusannya mendukung pernikahan sejenis tersebut dan kemudian meninggalkan gereja.
“Saya sangat shock. Saya mengunjungi anggota gereja satu demi satu, yang mengatakan kepada saya mereka tidak akan kembali ke gereja karena dukungan saya terhadap pernikahan sejenis,” kata White, yang telah menjadi pendeta selama 22 tahun, dalam sebuah wawancara dengan The Star Tribune.
“Keanggotaan gereja menguap di depan mata saya. Keyakinan mendasar mereka adalah sangat salah bagi seorang pria menikah dengan pria atau seorang wanita menikah dengan seorang wanita. Banyak dari mereka mengatakan jika saya berubah dengan pendapat saya, mereka akan kembali ke gereja. Tapi saya mengatakan kepada mereka, “ini adalah apa yang saya perjuangkan.”
Dalam wawancara dengan CNN, ia menegaskan kembali pernyataannya, mengklaim bahwa anggota gerejanya tidak bisa memperbaiki keyakinan pribadi mereka dengan penerimaan pernikahan sesama jenis.
“Bagi mereka, saya tidak bisa menjadi bagian dari sebuah gereja yang mau menerima pernikahan sesama jenis,” jelas White.(fq/theblaze)