Film kontroversial Noah , yang dijadwalkan segera tayang di Mesir dalam beberapa minggu kedepan , telah memicu kemarahan di kalangan ulama Muslim Mesir, yang menuntut larangan atas menggambarkan sosok Nabi Nuh As.
Menggambarkan nabi dengan sengaja dalam seni adalah kejahatan , dan bukan seni , dan berbahaya bagi citra seorang Nabi , ” ujar Sheikh Abdel Hameed Sameh , anggota dari ulama Salafi , seperti dikutip oleh Youm7 pada Rabu, 5 Maret.
” Menggambarkan sosok Nabi akan membuka pintu untuk meragukan perilaku Nabi … Pelaku pemerannya tidak akan dapat secara akurat meniru perilaku , sopan santun dan penampilan para Nabi , ” tambah Abdel Hameed .
Film dengan biaya $ 125 juta, Noah , film yang menggambarkan bagaimana Nabi Nuh yang berjuang dari bencana banjir dan mengambil langkah-langkah untuk mencoba melindungi keluarganya dari banjir yang datang ,seperti diungkap analisis film IMDb .
Disutradarai oleh Darren Aronofsky , film Holliwood tersebut dijadwalkan akan dirilis pada akhir bulan Maret .
Film ini telah menarik banyak kritik untuk menggambarkan Nabi Nuh As dan juga tidak mematuhi alur kisah aslinya dari kitab suci Al Quran, Taurat maupun Injil.
Banyak protes dari beberapa organisasi keagamaan , mengatakan bahwa script telah menyimpang dari kisah aslinya.
Ulama Mesir telah mendesak pemerintahnya untuk tidak mengizinkan peredaran film yang menghina nabi di bioskop-bioskop Mesir .
” Mesir memiliki tempat khusus di dunia Islam dan film ini sangat merusak umat Islam dan bahaya, dan sangat tidak layak dihadirkan di negeri ini , ” ujar Abdel Hameed , anggota ulama Salafi , menambahkan.
Ulama Salafi lain telah menyerukan untuk ” menghancurkan ” setiap bioskop yang menampilkan film yang menghujat ini . (OI.net/KH)