Mazen Asbahi, salah seorang penasehat kampanye Barack Obama untuk target suara dari warga Muslim AS, mundur dari tim kampanye kandidat presiden AS dari Partai Demokratik itu. Asbahi mundur setelah muncul laporan bahwa ia pernah bekerjasama dengan seorang imam yang punya hubungan dengan organisasi Ikhawanul Muslimin di Mesir.
Dalam pernyataannya yang dimuat Wall Street Journal edisi Rabu (6/8), Asbahi mengatakan bahwa dirinya mundur sebagai relawan untuk kampanye Obama yang mengkordinir Pan-Amerika dan Muslim-Amerika, agar tidak mengganggu kampanye-kampanye Obama selama ini yang mengangkat isu perubahan.
Asbahi yang berprofesi sebagai pengacara di Chicago ini, pernah menjadi anggota Allied Assets Advisor Fund pada tahun 2000 bersama Jamal Said, seorang imam masjid di Illinois. Laporan-laporan yang muncul menyebutkan bahwa Imam Jamal Said punya hubungan dengan organisasi Islam Ikhwanul Muslimin di Mesir. Said juga disebut-sebut pernah diinterogasi aparat berwenang AS atas kecurigaan bahwa ia ikut menggalang dana untuk Hamas, faksi politik di Palestina
Berita mundurnya Asbahi menuai kritikan dari warga Muslim AS yang menduga mundurnya Asbahi karena kampanye-kampanye Obama yang mendiskreditkan keikutsertaan Muslim AS dalam politik. "Mereka menggunakan taktik menyerang warga Muslim yang ingin ikut serta dalam proses politik, " kata Hooper.
Menurutnya, warga Muslim sudah makin teroganisir dengan baik secara politis dan hal inilah yang menyebabkan makin meningkatnya upaya untuk menyerang mereka.
Apa yang diungkapkan Hooper juga diungkapkan Salam al-Marayati, Direktur Muslim Public Affairs Council, tempat di mana Asbahi pernah bekerja. Al-Marayati mengatakan, pernyataan mundur Asbahi dari tim kampanye Obama karena laporan-laporan tersebut menunjukkan adanya persoalan yang makin mendalam dalam budaya politik di AS.
"Setiap orang dituntut untuk mengungkapkan kebenaran. Tapi mereka tidak mau percaya ketika kami membicarakan masalah Islamofobia. Mereka bilang kami cuma berteriak-teriak omong kosong dan menjadikan diri kami sendiri sebagai korban. Pandangan-pandangan seperti itu tidak benar, " tukas al-Marayati.
Barack Obama sendiri dalam setiap kampanyenya tidak pernah menyinggung tentang keberadaan warga Muslim di AS dan lebih membangga-banggakan dukungannya terhadap kaum Yahudi dan Zionis Israel. Obama bahkan pernah harus minta maaf pada dua Muslimah AS berjilbab yang dilarang duduk dekat podiumnya oleh tim kampanye Obama, saat berkampanye di Detroit. Alasan larangan itu, karena mereka tidak mau di latar belakang foto Obama dalam event itu terlihat ada Muslimah berjilbab.
Mundurnya Asbahi dari tim penasehat kampanye Obama pun menimbulkan tanda tanya, mengundurkan diri atau disuruh mundur? (ln/aljz)