Tersangka Yahudi merusak 30 makam dan mencoretkan graffiti anti-Arab pada beberapa makam di sebuah pemakaman kuno di Yerusalem Barat, polisi Israel dan saksi mengatakan.
“Coretan kalimat ‘price tag’ dan Bintang David terdapat pada beberapa makam di Mamilla, Yerusalem Pusat,” jubir polisi mengatakan kepada AFP.
Price tag adalah eufimisme (kata pelembut) untuk kebencian akan kejahatan-kejahatan yang dilakukan para ekstrimis Israel yang pada dasarnya mentargetkan kaum Palestina dan Arab serta properti mereka.
Seorang koresponden AFB mengatakan bahwa para perusak juga menulis “Muhammad telah mati” dan “Maale Revaham”, pada beberapa makam kuno, sekitar abad ke-12.
Maale Revaham adalah kolonisasi ilegal di wilayah utara Tepi Barat di mana polisi Israel menyingkirkan enam karavan pada hari sebelumnya.
Dalam sebuah pernyataan, Al-Aqsa Foundation menyatakan bahwa otoritas Israel bertanggung jawab atas tindakan tersebut dan mengingatkan negara-negara Islam untuk bergerak dan mengakhiri serangan-serangan terhadap lokasi-lokasi Muslim dan Kristen di kota suci tersebut.
Para keturunan dari mereka yang ada di perkuburan Yerusalem Barat, mengatakan bahwa terdapat pada makam-makam tersebut, adalah para mujahidin, tentara, pejabat dan juga mujahid muslim Sholahuddin Al Ayyoub.
(Al-Akhbar)