Pemuka Islam-Katolik Serukan Sistem Ekonomi Etis

Dialog antara ulama Muslim dan pemuka agama Katolik yang berlangsung di Vatikan, berakhir hari Kamis kemarin. Para pemuka agama Islam dan Katolik itu mengeluarkan pernyataan bersama yang menyerukan dunia yang bebas dari kekerasan, kebebasan beragama dan penerapan sistem perekonomian yang etis.

"Kami menyerukan seluruh umat beragama untuk menerapkan sistem finansial yang beretika, yang pengaturan mekanismenya berpihak pada masyarakat miskin dan kurang beruntung, baik sebagai manusia pribadi maupun sebagai bangsa," demikian salah satu dari 15 butir pernyataan bersama mereka.

Dialog melibatkan 50 ulama Muslim dan pemuka agama Katolik dan berlangsung selama tiga hari. Secara khusus mereka memberikan pernyataan terkait situasi perekonomian dunia yang sedang mengarah ke kondisi resesi ekonomi global.

Menurut para pemuka agama itu, negara-negara yang memiliki banyak hutang dan paling terpengaruh oleh krisis keuangan global harus diperlakukan dengan adil dan harus dicari jalan untuk mengatasi berbagai persoalan yang timbul akibat krisis yang terjadi. Misalnya masalah produksi dan distribusi bahan pangan.

"Para penganut agama dan seluruh umat manusia harus bekerjasama untuk membantu mereka yang kelaparan," tegas mereka.

Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) mempekirakan ada 923 juta penduduk dunia yang saat ini mengalami kelaparan. Menurut Direktur FAO Jacques Diouf, jumlah penduduk dunia yang akan kelaparan akab bertambah lebih dari 100 juta orang jika praktek-praktek kebijakan pertanian yang tidak adil tidah berubah. (ln/iol)