Arab Saudi akan mengirim 298 putra-putri terbaiknya untuk belajar di delapan perguruan tinggi terkemuka di Selandia Baru. 48 di antaranya adalah para Muslimah, yang akan didampingi oleh suami atau mahram mereka. Ratusan orang ini akan belajar di Selandia Baru lewat bea siswa yang dikucurkan oleh King Abdullah Scholarship Program.
Ini adalah kali pertama perempuan-perempuan Saudi belajar dan masuk ke berbagai perguruan tinggi di Selandia Baru. Tampaknya ini memang program istimewa, perwakilan dari delapan universitas dikirim khusus untuk memberikan keterangan dan masukan kepada ratusan warga Saudi ini tentang apa saja yang perlu dipersiapkan. Mulai dari kehidupan di Selandia Baru dan juga tentang pendidikan yang akan mereka dapatkan. Utusan ini juga secara khusus menemui Kementerian Pendidikan Tinggi Arab Saudi, memberikan berbagai informasi dan kemungkinan kerjasama ke depan.
Saat ini minimal sudah ada 700 mahasiswa dari berbagai negara di Timur Tengah, termasuk dari Arab Saudi dan Amman yang sedang belajar di Selandia Baru. Selain di Negara Kiwi itu, berbagai negara di Eropa dan Amerika, juga membuka pintu universitas mereka bagi para mahasiswa Timur Tengah yang hendak belajar di negara mereka.
Menurut pejabat pendidikan Selandia Baru, hal ini penting sekali dilakukan, karena selain meningkatkan hubungan dua negara serta menguatkan pemahaman masing-masing negara, ada hal lain yang bersifat jangka panjang. Dan itu adalah, para mahasiswa ini akan menjadi masa depan negaranya masing-masing. Kelak saat mereka kembali dari masa studi, mereka akan menjadi dan mempengaruhi masa depan negara mereka.
Semoga saja pengaruh baik yang dibawa pulang, bukan pengaruh buruk kehidupan liberal. Apalagi saat ini di Arab Saudi sedang dilancarkan kampanye dengan tema besar Tersenyum. Ini adalah sebuah kampanye pariwisata yang akan menjadi agenda besar Arab Saudi di tahun-tahun mendatang. Beberapa waktu lalu, program Tersenyum ini diluncurkan dengan memberikan pendidikan kepada 51. 000 siswa di seluruh wilayah Arab Saudi tentang informasi dasar hal-hal yang diperlukan sebuah negara tujuan pariwisata. (na/str/arabnews)