Pimpinan redaksi dari surat kabar Qatar mendesak kepada siapapun dari umat Islam untuk “tidak meminta maaf” atas pembunuhan di kantor majalah di Paris, ia menyatakan bahwa Prancis kini sedang mencari alasan untuk campur tangan di Libya.
“Jangan meminta maaf atas kejahatan yang tidak kita lakukan,” kata Abdullah Al Athba, wartawan asal Qatar terkemuka dan pimpinan redaksi surat kabar Al Arab, dalam sebuah pernyataan twitter.
Dalam tweet lain, Al Athba diikuti komentar dari salah satu netter yang berbunyi: “?” . Mengapa umat Islam harus meminta maaf ? , ingat ketika masjid London diserang , tidak ada yang meminta maaf dari orang-orang Kristen atau warga Inggris ”
Sementara Al Athba menyatakan bahwa Perancis sedang mencari pembenaran untuk intervensi militer di Libya.
“Tampaknya bahwa Perancis ingin menyerang Libya dengan dalih ‘memerangi terorisme’ setelah menduduki Mali dengan dalih yang sama dan operasi ini merupakan alasan yang tepat untuk membunuh Muslim.”
Dia juga menyarankan mungkin ada hubungan antara apa yang dia katakan dengan adanya peningkatan serangan terhadap Masjid di seluruh Eropa dan serangan terbaru di kantor surat kabar Perancis.
Al Athba mengatakan dalam sebuah pernyataan email bahwa: “Menyerang pihak yang tak berdosa memang tidak dapat diterima dan harus dikutuk dan saya menentang pembunuhan atas rekan rekan sesama jurnalis.”
“Tapi mengapa isu itu dikaitkan kepada Islam dan Muslim? Ada orang-orang Kristen ekstrimis , ada orang-orang Yahudi ekstremis, namun tidak ada yang meminta Gereja misalnya untuk mengutuk serangan terhadap Muslim atau serangan atas Masjid di Swedia dan demonstrasi kebencian terhadap Muslim di Jerman. ”
“Jadi, mengapa kita sebagai umat Islam harus meminta maaf atas kejahatan yang kita tidak lakukan?
“Peradilan Perancis seharusnya menangani kasus tersebut tanpa politisasi atau mengambil sebagai alasan terhadap Muslim di Perancis atau di Barat atau di tempat lain,” lanjut Al Athba.
Sebaliknya , Liga Arab dan Al-Azhar, lembaga keagamaan Muslim, terlalu cepat membeo, dengan mengutuk keras penembakan oleh kelompok bersenjata tersebut.
“Ketua Liga Arab Nabil al-Arabi mengutuk keras serangan teroris di kantor media Charlie Hebdo di Paris,” kata Liga.
Dalam pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita Mesir MENA, Al-Azhar mengatakan: “Islam mengecam kekerasan.”
Arab Saudi juga telah mengutuk penembakan di surat kabar Perancis di Paris.
Kantor berita resmi SPA membawa pernyataan yang mengatakan: “. Arab Saudi mengecam aksi teroris ini ”
“[Arab Saudi] menawarkan belasungkawa kepada keluarga korban serta pemerintah dan rakyat Republik Perancis dan ingin cepat pulih bagi yang terluka,” tambah pernyataan itu. (Arby/Dz)