Pemerintah Chechnya, yang menjadi kepanjangan tangan pemerintah Moskow, mengumumkan gugurnya ketua dewan syura mujahidin Chechnya Abdul Halim Sadulayev dalam sebuah operasi militer yang digelar pasukan Rusia di sebelah timur ibukota Chechnya, Grozny, Sabtu (17/06).
Kantor berita Rusia Interfax mengutip pernyataan PM Chechnya Ramzan Kadyrov, pemimpin pejuang Chechnya Abdul Halim Sadulayev gugur dalam operasi khusus yang dilakukan pasukan keamanan Rusia di kota Argun, sebelah timur ibukota.
Pemimpin perlawanan Chechnya Abdul Halim Sadulayev sendiri menggantikan pemimpin pejuang Chechnya sebelumnya, Aslan Maskhadov yang gugur dalam operasi khusus yang dilakukan pasukan Rusia tahun 2005 lalu.
Sadulayev selama ini menjabat sebagai ketua Komisi Syariah Chechnya dan ketua Mahkamah Syariah Tinggi Chechnya yang didirikan setelah Aslan Makhadov memerintah Chechnya pada tahun 90-an.
Sejumlah sumber menyebutkan bahwa PM Chechnya Ramzan Kadyrov, yang menjadi boneka pemerintah Moskow, mengancam salah seorang tokoh perlawanan Chechnya, yaitu Syamil Basayev, yang disebutnya sebagai “musuh pribadi pertama”.
Ramzan Kadyrov mengatakan, Basayev akan membayar harga kematian mantan Presiden Chechnya Ahmad Kadyrov dan sejumlah orang Chechnya yang menjadi antek penjajah Rusia, yang telah berhasil dihabisi para pejuang perlawanan Chechnya yang dipimpinnya.
PM Chechnya bahkan mengeluarkan pengumuman di sejumlah media lokal yang menyebutkan, “Basayev telah menyatakan bertanggungjawab atas terbunuhnya Kadyrov dan melaksanakan sejumlah aksi ‘terorisme’ lainnya, yang dia lakukan di Chechnya dan Rusia. Dan tugas saya adalah menghabisinya.” (was/ajzr-Islammemo)