Eramuslim.com – Pemimpin oposisi Maladewa Ibrahim Mohamed Solih menang pemilu presiden, kemarin. Kemenangan itu menjadi pukulan bagi China yang telah berinvestasi jutaan dolar dalam berbagai proyek disana.
Bravo, Maldives
Pemimpin oposisi Maladewa Ibrahim Mohamed Solih, yang berjuang dalam kampanye pemilihan yang sengit melawan petahana Presiden Abdulla Yameen, memenangkan pemilihan presiden hari Minggu (23/9/2018) setelah mengamankan 58,3 persen suara rakyat.
Hampir 90 persen menggunakan hak pilihnya, dengan beberapa antre menunggu lebih dari lima jam karena para pejabat menemui gangguan teknis.
Ibrahim Mohamed Solih mendapat dukungan dari Oposisi yang bersatu yang mencoba untuk menggulingkan petahana.
Dia adalah aktivis demokrasi selama beberapa dekade pemerintahan otokratis dan mantan pemimpin mayoritas Parlemen. Ia menjadi kandidat presiden Partai Demokrat Maladewa (MDP) setelah tokoh-tokoh top lainnya dipenjarakan atau diasingkan oleh pemerintah Yameen.
Yameen, yang secara luas diperkirakan akan memenangkan kembali pilpres mempertahankan kekuasaannya, telah memenjarakan atau memaksa mengasingkan hampir semua saingan utamanya.
Sebelum pencoblosan pilpres, polisi menggerebek markas besar kampanye oposisi MDP dan menggeledah gedung selama beberapa jam dalam upaya untuk menghentikan apa yang mereka sebut “kegiatan ilegal”. Namun tidak ada penangkapan.
Ibrahim Mohamed Solih, menurut BBC, bersandar lebih ke arah India tidak seperti pendahulunya Yameen, yang telah hanyut ke arah China dalam beberapa tahun terakhir. Analis mengatakan kepada BBC bahwa Beijing takut perubahan apapun dalam pemerintahan yang dapat mempengaruhi kepentingannya.
Atas kemenangan pilpres ini, Solih berkata, “Ini adalah momen kebahagiaan, momen harapan. Ini adalah perjalanan yang berakhir di kotak suara karena orang-orang menghendakinya.”
Dia juga mendesak incumbent untuk segera membebaskan sejumlah tahanan politik.
Sumber: