Pemimpin Baru Taliban , Mullah Radio : Pemerintah Pakistan adalah Budak Amerika

PAKISTAN-UNREST-TALIBANTaliban Pakistan menolak kelanjutan pembicaraan damai dengan pemerintah Pakistan pada hari Kamis setelah terpilihnya  Mullah Fazlullah sebagai pemimpin baru Taliban paska  pembunuhankomandan  Hakimullah Mehsud dalam serangan pesawat tak berawak AS.

Shahidullah Shahid , juru bicara utama bagi Pakistan Tehreek – e – Taliban ( TTP ) mengatakan pembicaraan dengan pemerintah Pakistan adalah ” buang-buang waktu “.

” Mullah Fazlullah juga menentang  pembicaraan damai . Dia memang harus mengambil keputusan namun ia menentang pembicaraan damai , “kata Shahid AFP .

” Memegang pembicaraan damai sebenarnya  tidak masalah untuk dibahas – tetapi pemerintah ini tidaklah memiliki wewenang apapun , itu negara bukanlah pemerintahan yang berdaulat , mereka hanyalah  budak , budak Amerika . Karena itu mengadakan pembicaraan perdamaian dengan budak adalah buang-buang waktu . ”

” Semua pemerintah (Pakistan) bermain dua muka dengan kami . Atas  nama mengusung perundingan damai , mereka menipu kita dan membunuh orang-orang kami . Kami  seratus persen yakin bahwa pemerintah Pakistan mendukung penuh Amerika Serikat dalam serangan drone nya , “kata Shaid kepada Reuters dalam pernyataan lain .

Serangan telah meningkat sejak Sharif berkuasa sejak bulan Mei yang menjanjikan  negosiasi perdamaian dengan Taliban.

Tidak ada pembicaraan yang berarti telah terjadi sejak terpilihnya  Sharif .
Mullah Fazlullah dikenal juga dengan nama  Mullah Radio,  karena siaran yang berapi apinya dalam siaran  radio Islam di lembah Swat , ia  dianggap garis keras dalam gerakan Taliban Pakistan sendiri .

Lahir pada tahun 1976 , ia menjadi terkenal pada tahun 2004 ketika ia mendirikan sebuah stasiun radio FM bawah tanah di lembah Swat yang sangat konservatif untuk mempromosikan ide-ide fundamentalis dan anti -Barat .

Dia dan pasukannya mengambil alih lembah tersebut pada tahun 2009 dan memberlakukan hukum Islam yang ketat . Fazlullah menentang vaksinasi polio yang ia gambarkan sebagai konspirasi Yahudi dan Kristen untuk menyakiti umat Islam . (Arby/Dz)