Pemimpin Al Qaidah Ayman al-Zawahri menyerukan umat Islam untuk menculik warga Barat, bergabung dengan pemberontakan Suriah serta menuntut Mesir untuk menerapkan syariah Islam, kelompok pemantau SITE melaporkan pada hari Sabtu kemarin (27/10), mengutip sebuah film dua bagian yang diposting di situs jihadis.
Ulama kelahiran Mesir, yang menjadi pemimpin Al Qaidah tahun lalu setelah kematian Usamah bin Ladin, mengatakan hal itu dalam pesan terbarunya yang berdurasi lebih dari dua jam.
“Kami sedang mencari, dengan bantuan Allah, untuk menangkap orang yang menghasut umat Islam untuk menangkap warga negara yang memerangi kaum Muslimin dalam upaya untuk melepaskan tawanan kami,” ujarnya, sambil memuji penculikan Warren Weinstein, 71, seorang pekerja bantuan Amerika di Pakistan tahun lalu.
Pesan Zawahri yang pertama kali dirilis pada hari Rabu lalu, kata SITE, hanya dua minggu setelah ulama tersebut mengeluarkan pernyataan yang menyerukan lebih banyak aksi protes terhadap Amerika Serikat terkait film anti Islam yang dibuat di AS.
Dalam pesan terbarunya, al-Zawahri menyerukan umat Islam untuk memastikan revolusi Mesir berlanjut sampai syariah Islam ditegakkan dan mendesak umat Islam untuk bergabung dengan pemberontakan melawan Presiden Bashar al-Assad di Suriah.
Dalam serangan lebih lanjut kepada pemerintah Barat dan lembaga-lembaga internasional, Zawahri menuduh kekuatan dunia memberikan Presiden Suriah Assad “lisensi untuk membunuh” lawan-lawannya.
“PBB, Kofi Annan dan Liga Arab memberikan rezim al-Assad kesempatan satu demi satu untuk mengakhiri perlawanan, jihad rakyat menentang ketidakadilan, penindasan, dan korupso,” seperti dilaporkan SITE mengutip pernyataan Zawahri.
“Saya menyerukan umat Islam di manapun berada, terutama di negara-negara yang berdekatan dengan Suriah, untuk bangkit mendukung saudara-saudara mereka di Suriah dengan semua apa yang mereka bisa lakukan,” tegasnya.
Zawahri, yang memimpin gerakan Islam Mesir Jihad sebelum bergabung dengan Al Qaeda, meminta Presiden Mohamed Mursi, pemimpin baru Islam negara itu, untuk menjelaskan kebijakannya terhadap Israel, Kristen Mesir dan hukum syariah.
Al-Zawahiri juga menyerukan Mesir segera menerapkan syariah Islam dan merobek perjanjian perdamaian tahun 1979 dengan Israel dan dirinya kecewa ketika presiden Mursi mengatakan ia akan menunjuk seorang wakil presiden daru Kristen Koptik.
“Pertempuran di Mesir sangat jelas. Ini adalah pertempuran antara minoritas sekuler yang bersekutu dengan gereja dan yang bersandar pada dukungan tentara, yang dibuat oleh (mantan Presiden Hosni) Mubarak dan Amerika .. dan umat Muslim di Mesir yang berusaha untuk menerapkan syariah,” imbuhnya.(fq/reu)