Pemilu Turki, Pelajaran Buat Erdogan

Pemilu Turki mengejutkan banyak orang. Tak terkecuali Perdana Menteri Tayyip Erdogan. Sebabnya, pemilu yang digelar pada Ahad kemarin (29/03) itu menempatkan Partai AK (Adalet ve Kalkınma Partisi atau AK Parti) atau Partai Keadilan dan Pembangunan, meraih 39 persen di level daerah, namun dibawah target 47 persen. Ini merupakan hasil terburuk sepanjang sejarah partai itu berkuasa sejak tahun 2002. Para analis politik berkomentar, hasil ini akan membangunkan para pejabat partai yang tampak duduk santai menikmati kekuasaan selama ini, serta Erdogan sendiri yang selama ini alergi akan kritik.

Erdogan, membuat polling pemilu sebelumnya, telah salah besar. Kenyataan yang sesungguhnya adalah rakyat Turki tidak puas dengan kinerjanya selama pemerintahan, terutama dengan resesi ekonomi yang juga kini melanda Turki. Banyak rakyat Turki yang merasa jika saja Erdogan berani menerapkan sistem ekonomi seperti negara-negara Arab, tentunya ekonomi Turki akan lebih stabil. "Ini peringatan buat Erdogan." ujar Yarkin Cebeci, seorang ekonom senior di JP Morgan Bank, di Istanbul. "Rakyat kecewa dengan pemerintahan Erdogan."

Selama kampanye, Erdogan ditengarai mempunyai pengaruh besar pada krisis ekonomi global di negaranya. Ia hanya bisa menyalahkan para pengusaha Turki yang dianggapnya tak becus dalam menanggulangi masalah pengangguran, yang sekarang mencapai 13,6 persen. AKP gagal memenangkan suara di kota-kota yang dijadikan kunci pemenangan suara, terutama di Diyarbakir, Selatan Kurdish, Iznmir dan Adana. Di Istanbul dan Akara, dua kota paling besar di Turki, suara AKP merosot drastis. Hasil ini dipercayai akan membuat Erdogan mencari koalisi untuk mencapai tujuannya.

Tapi, dengan pencapaian pemilu yang buruk seperti ini, Erdogan dipercayai tidak akan melakukan perubahan besar di kabinetnya. "Erdogan yang mengatur semuanya. Ia bosnya," ujar satu sumber suara yang tidak mau disebutkan namanya, kepada Reuters. Namun yang pasti, kondisi ini akan membuat Erdogan memutar kepala mencari cara bagaimana mereformasi ekonomi di Turki, karena hal itulah yang membuat sebagian rakyat Turki beralih memilih Partai Sosial Demokratik Kurdish. Apa tanggapan Erdogan? "Selalu penting untuk mengambil pelajaran dari kesuksesan dan kegagalan." ujarnya. Turki masih menunggu hasil jelas akan pemilunya ini. (sa/wb)