Hasil sementara pemilu Turki menunjukkan partai yang saat ini berkuasa Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) kembali unggul, mendapatkan 47 persen suara, naik 13 poin dari pemilu tahun 2002.
Dengan kemenangan partainya itu, PM Recep Tayyib Erdogan menyatakan akan bekerja keras untuk memperkuat persatuan nasional termasuk berusaha keras agar Uni Eropa bisa masuk dalam keanggotaan Uni Eropa.
"Untuk pertama kalinya selama 52 tahun, partai yang berkuasa mendapatkan jumlah suara lebih banyak, dan kembali menjadi partai berkuasa untuk kedua kalinya, " kata Erdogan di hadapan ribuan pendukungnya, di depan markas besar Partai AK, di kota Ankara.
"Kita akan melanjutkan tugas kita dengan tekad untuk mencapai tujuan kita di Uni Eropa, " sambungnya.
Erdogan juga berjanji akan menghormati prinsip-prinsip dasar negara Turki sebagai negara republik sekular yang demokratis. Menurutnya, prinsip-prinsip itu diperlukan untuk kesejahteraan dan kekuatan Turki.
Erdogan menekankan pentingnya pluralitas dari apa yang disebutnya "pilihan-pilihan politik." Sikap Partai AK, kata Erdogan, akan tetap sama seperti sebelumnya, terkait denga kebijakan-kebijakan pasar bebasnya dan keinginan Turki untuk menjadi anggota Uni Eropa.
Hasil pemilu kali ini merupakan kemenangan moral bagi Erdogan, yang menjelang pemilu tidak mendapatkan dukungan dari kalangan jenderal-jenderal militer Turki karena tidak menyetujui pencalonan Abdullah Gul oleh Erdogan sebagai Presiden Turki.
Hasil sementara pemilu di Turki juga menunjukkan dua partai sekular berhasil melewati batas threshold sebesar 10 persen, yaitu Partai Republik (CHP) mendapatkan 21 persen suara dan Partai Gerakan Nasional (MHP) dengan 14 persen suara. Selain itu, 20 kandidat dari kalangan independen juga mendapatkan kursi di parlemen. (ln/aljz)